Lulus Inkubasi, 26 Pengusaha Mikro Diwisuda

Selasa 16-12-2025,21:04 WIB
Reporter : Tri Budi Sulaksono
Editor : Endang Sahroni

TANGERANGEKSPRES.ID, SERPONG — Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tangsel telah melakukan program inkubator UMKM. Program tersebut diberikan gratis untuk para UMKM yang ada di 7 kecamatan.

Program inkubator tersebut dimulai sejak Maret 2026 hing­ga saat dan ada 26 tenant UMKM yang mengikuti. Awal­nya ada 98 tenant UMKM yang mengikuti dan setelah melalui proses kurasi yang ketat dan bekerja sama dengan para mentor profesional terpilih 26 tenant.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel Bachtiar Priyambodo mengatakan, pi­haknya telah melakukan inkubasi untuk UMKM di Kota Tangsel yang dimulai sejak Maret 2025.

“Penutupan inkubasi bisnis ini merupakan penutupan dari seluruh rangkaian pela­tihan, pendampingan, coa­ching, dan mentoring yang telah kami lakukan selama 6 bulan terakhir,” 

“Program inkubasi bisnis ini dimulai sejak bulan Maret 2025,” ujarnya di Gedung Ga­leri dan UMKM Tangsel di kawasan Serpong, Selasa, 16 Desember 2025.

Bachtiar menambahkan, da­sar hukum pelaksanaan program inkubasi bisnis UM­KM merupakan amanat dari PP Nomor 7 Tahun 2021, yang mewajibkan setiap daerah melaksanakan program inku­basi bisnis, dengan ketentuan minimal 20 tenant untuk ting­kat kota atau kabupaten.

Turunannya juga diatur da­lam ketentuan mengenai NP­SK dan lembaga inkubator, serta diperkuat dengan Perda Kota Tangsel Nomor 4 Tahun 2022, yang secara spesifik me­muat program inkubasi bisnis.

“Pada tahap awal, pendaf­taran dilakukan secara daring dan diikuti oleh 98 tenant UM­KM. Setelah melalui proses kurasi yang ketat dan bekerja sama dengan para mentor profesional, terpilih 26 tenant untuk mengikuti program in­kubasi. Jumlah tersebut su­dah melampaui ketentuan minimal yang diwajibkan re­gulasi,” tambahnya.

Menurutnya, program ini dilaksanakan melalui bebe­rapa tahapan, yaitu pra-inku­basi, meliputi kurasi dan se­leksi tenant. Tahap inkubasi, berupa bootcamp, pelatihan, pendampingan, coaching dan mentoring. Pasca inkubasi, dimana selama dua bulan ke depan perkembangan tenant tetap kami pantau.

“Setiap program inkubasi bisnis pada akhirnya bermuara pada business matching. Hari ini kita menyaksikan secara langsung penandatanganan kerja sama antara tenant bi­naan dengan mitra pemasaran maupun pembiayaan,” je­las­nya.

Menurutnya, materi inkubasi sangat komprehensif, mulai dari peningkatan kapasitas bisnis, manajemen usaha, pemasaran, pembiayaan, hing­ga kesiapan menghadapi pasar. Sebelum pelaksanaan, kami juga menggelar FGD dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menye­suaikan kurikulum dengan kebutuhan dan tantangan riil di lapangan.” 

”Program inkubasi ini bukan sekadar pelatihan biasa yang sifatnya sederhana, datang ikut selesai. Sejak awal, kami rancang dengan pendekatan yang serius dan terukur. Bah­kan dari sisi pesertanya pun sudah melalui proses kurasi yang ketat,” tuturnya.

Menurutnya, pihaknya telah menentukan terlebih dahulu tema besar inkubasi. Kemu­dian peserta dikurasi bersama para mentor dengan melibat­kan berbagai institusi, seperti BINUS University, ITI, Univer­sitas Multimedia Nusantara (UMN), serta perwakilan in­stansi terkait lainnya. Jadi tenant yang masuk memang sudah sesuai dengan kebu­tuhan dan arah pengembangan pro­gram.

“Setelah proses kurasi, baru­lah peserta mengikuti rang­kaian program inkubasi, yang meliputi bootcamp, pendam­pingan usaha, coaching dan mentoring. Dan ujung dari seluruh proses tersebut adalah business matching,” ungkap­nya.

“Tidak berhenti di situ, se­telah inkubasi selesai, pada tahap pasca-inkubasi selama dua tahun, kami tetap mela­kukan pemantauan terhadap perkembangan bisnis para tenant. Inilah yang kami mak­sud sebagai bentuk percepatan agar UMKM bisa naik kelas. Karena berdasarkan penga­laman kami, dua kendala uta­ma UMKM itu ada pada pemasaran dan pembiayaan. Maka dua aspek itulah yang kami perkuat,” ungkapnya. 

Kategori :