TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Banten mencatat, berdasarkan Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) hingga Oktober 2025, telah menerima sebanyak 2.642 aduan di Provinsi Banten.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor OJK Provinsi Banten, Adi Dharma acara Media Gathering bertema ‘Kolaborasi Budaya Jurnalisme sebagai Pilar Ekonomi Berkelanjutan’, di Aula Kantor OJK Yogyakarta, Kamis (27/11).
”Dari 2.642 total pengaduan di Provinsi Banten, 47.92% di antaranya atau 1.266 merupakan pengaduan terhadap layanan Pinjaman Daring (Pindar),” katanya.
Lebih lanjut, ia memaparkan perkembangan ekonomi nasional dan daerah yang saat ini menunjukkan tren positif.
Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka 5,04%, sementara Provinsi Banten mencatat angka yang lebih tinggi, yaitu 5,29%.
”Capaian tersebut tidak lepas dari peran komunikasi publik yang efektif, transparan, serta didukung narasi media yang legal dan logis,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Jabodebek, Misran Pasaribu mengatakan, jurnalisme memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekosistem keuangan. Sebab informasi yang akurat, berimbang, dan beretika disebutnya sebagai fondasi penting dalam menciptakan kepercayaan publik sekaligus mendukung terwujudnya ekonomi yang berkelanjutan.
”Jurnalisme memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekosistem keuangan, lewat penyampaian informasi yang akurat, berimbang, dan beretika,” terangnya.
Melalui kegiatan ini, OJK berharap tercipta sinergi yang lebih kuat antara regulator dan media dalam mewujudkan ekosistem komunikasi publik yang sehat, berintegritas, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, Keuangan Daerah, dan Layanan Manajemen Strategis OJK DIY, Dinavia Tri Riandari mengapresiasi kehadiran insan media yang selama ini dianggap menjadi mitra strategis OJK dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan di berbagai daerah. (mam/tnt)