Sampah Jadi Masalah Utama Pemkot Tangsel

Rabu 26-11-2025,21:49 WIB
Reporter : Tri Budi Sulaksono
Editor : Andi Suhandi

TANGERANGEKSPRES.ID, SETU — Kemarin, Rabu (26/11) Kota Tangsel genap berusia 17 tahun. Berbagai capaian telah ditorehkan Pemkot Tangsel namun, masih ada yang menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, saat ini pihaknya masih memiliki sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan. ”Mulai dari persoalan sampah, persoalan banjir, kemacetan, kesehatan, pendidikan dan lainya,” ujarnya kepada wartawan seusai rapat paripurna, Rabu (26/11).

Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut menambahkan, pekerjaan pertama yang harus diselesaikan adalah masalah pengelolaan sampah. Walaupun sudah ada progres pembangunan PSEL tetapi, secara teknisnya masih memerlukan waktu. ”Artinya dari aspek tersebut, perlu partisipasi masyarakat. Di bank sampah, di TPST 3R atau inovasi-inovasi yang lain yang dilakukan oleh masyarakat. Perlu partisipasi masyarakat untuk mengelola sampah,” tambahnya.

Mantan birokrat Pemkab Tangerang tersebut mengaku, dalam penanganan sampah perlu keterlibatan semua pihak. Yang pertama tentu memang penanganan sampah dilakukan dari hulu ke hilir. Dengan menggunakan teknologi adalah penanganan dihulunya. Dihilir, ini peran masyarakat.

Pengelola bank sampah akan diberikan intensif supaya mereka mau mengolah sampah yang reuse, recycle, yang bisa mempunyai nilai ekonomi dan nilai tambah.”Ini bisa didorong menjadi bank sampah kita. Alhamdulillah kita sudah banyak bank sampah yang melakukan inisiatif-inisiatif besar. Tapi, nampaknya memang kita harus bekerja sama dengan lapak, pelaku-pelaku lapaknya, kemudian juga dengan siasat yang lainnya,” katanya.

”Saya juga berharap nantinya pembakaran sampah jangan dilakukan sebagai solusi di tengah masyarakat. Karena akan menimbulkan polusi di samping. Ini memang dilarang oleh peraturan. Jadi TPSP 3R juga terus kita lakukan,” jelasnya.

Permasalah kedua adalah persoalan banjir. Tahun depan pihaknya sudah memprogramkan untuk pembuatan long storage dan lainnya akan terus dilakukan. ”Karena sepanjang masih menjadi ancaman, curah hujan yang tinggi, sekarang ini curah hujan yang ekstrim. Tentunya penanganan banjir menjadi prioritas kita,” jelasnya.

Kemudian terkait kemacetan juga masih menjadi tantangan bagi Pemkot Tangsel. Pak Ben mengaku, pihaknya akan mencoba untuk membuat satu arah, ada beberapa ruas-ruas yang memang menimbulkan kemacetan yang cukup panjang dalam hitungan waktu. 

Yang kedua pihaknya juga akan melakukan penataan simpang. ”Simpang sebidang, walaupun simpang tidak sebidang. Itu akan kita lakukan penataan. Kalau pelebaran jalan, nampaknya dari sisi kajian oleh dinas teknis ini belum menjadi prioritas pada beberapa sisi ya. Walaupun sebetulnya kita ingin melebarkan Jalan Viktor misalnya. Kemudian dari Bundaran Maruga kita ingin sampai Serua kita lebarkan juga,” ungkapnya.

Pak Ben mengungkapkan, penataan simpang sebidang dan seterusnya itu menjadi lebih dapat mengatasi kemacetan lalulitas, dan penataan satu arah pada jam-jam tertentu. ”Penambahan bus sekolah bagi anak-anak juga terus kita lakukan. Selain selebihnya MRT akan terus kita dorong supaya bisa terwujud pada waktunya selesai dari visibilitas tadi yang sekarang sedang dilakukan oleh pihak-pihak swasta. Yang lain-lain ya tentunya masih ada,” tuturnya.

Di bidang kesehatan Pemkot Tangsel juga akan terus mendorong peningkatan kesehatan masyarakat. Di bidang pendidikan Pak Ben ingin menaikkan lagi angka harapan lama sekolah masyarakat. 

”Walaupun sekarang sudah tercapai rata-rata lama sekolah masyarakat kita, tapi harus terus ditingkatkan karena Tangsel menjadi kota pendidikan. Dan yang lain-lain, saya kira masih banyak lagi yang akan ditambahin,” tutupnya.(bud)

Kategori :