Dari jumlah tersebut, lima warga sudah dinyatakan negatif Radioaktif Cesium 137, sisanya masih dalam perawatan, namun kelima warga ini akan terus dipantau kesehatannya dan jika terlihat mengalami perubahan kesehatan akan langsung dibawa ke Brin.
"Pemeriksaan awal itu kan dilakukan pemerintah pusat, yang hasilnya ada sembilan warga positif, lalu dialihkan ke Puskesmas Cikande yang lakukan pemeriksaan, hasilnya ada empat warga positif. Namun, lima sudah dinyatakan aman tapi tetap kita pantau kesehatannya, kalau dirasa perlu dirujuk ke Brin lagi akan kita bawa kesana," katanya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Rasio Ridho Sani mengatakan, pengecekan kesehatan dan relokasi ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya sudah dilakukan sebanyak 19 KK dengan 64 jiwa direlokasi ke tempat yang aman beberapa hari lalu.
Pengecekan dilakukan, mulai dari barang bawaan seperti baju, celana, alas kaki, lalu ke cek darah dan lainnya, untuk memastikan Radioaktif Cesium 137 tidak terbawa.
"Tim KBN Gegana Brimob yang dipimpin oleh Kombespol Yopie Sepang yang melakukan cek kesehatannya. Kami ingin memastikan warga ini bersih dari paparan Radioaktif Cesium 137, kita cek semua dari barang bawaannya, tubuhnya, supaya tidak ada radioaktif yang terbawa," katanya.
Rasio yang juga Ketua Bidang Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Satgas Cesium 137 ini mengatakan, semua warga langsung direlokasi ke tempat hunian sementara yang aman, dan tentu difasilitasi oleh Pemkab Serang untuk memenuhi semua kebutuhan warga.
"Sebelumnya sudah kita lakukan relokasi warga sebanyak 63 orang, warga Kampung Barengkok, Desa Sukatani, sekarang warga Kampung Sadang, semua sudah difasilitasi oleh Dinsos dan BPBD untuk semua kebutuhan selama relokasi," ujarnya.
Dikatakan Rasio, langkah relokasi sementara dilakukan untuk mempercepat upaya dekontaminasi yang sedang dilakukan, prosesnya yakni pemulihan wilayah, pengangkutan material Radioaktif Cesium 137, dan pembersihan.
Hal ini dilakukan, supaya proses dekontaminasi bisa berjalan dengan cepat selesai, agar semua warga yang direlokasi dapat kembali ke rumahnya masing-masing.
"Biar tidak terlalu lama mereka tinggal di hunian sementaranya, kita sedang mempercepat upaya dekontaminasi supaya bersih semua dan Radioaktif Cesium 137 hilang. Dengan begitu, warga dipastikan keselamatan dan kesehatannya, serta dapat kembali ke rumahnya masing-masing," ucapnya.
Mengenai hunian sementara, Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas mengatakan, segala kebutuhan selama relokasi telah terpenuhi, baik dari rumah sementara, perlengkapan tidur seperti kasur dan bantal, kipas angin, alat masak, sembako, dan lainnya.
Relokasi warga terdampak Radioaktif Cesium 137 sudah selesai dilakukan melalui dua tahapan. Pertama pada Rabu 22 Oktober sebanyak 19 KK dengan jumlah 64 jiwa.
Kemudian, tahap kedua hari ini sebanyak delapan KK dengan jumlah 29 jiwa. Untuk total keseluruhan sudah direlokasi ada 27 KK dengan 93 jiwa.
"Kedatangan saya kemari untuk memastikan kondisi warga terdampak Radioaktif Cesium 137, ini tahap kedua yang terakhir sudah direlokasi semua ke hunian sementara. Meski tidak senyaman di rumahnya, kami berharap warga bisa memahaminya dan bisa nyaman tinggal sementara," katanya.
Najib mengatakan, seluruh biaya kebutuhan para warga terdampak Radioaktif Cesium 137 sudah ditanggung semuanya, mulai dari biaya rumah hunian sementara, hingga token listrik selama relokasi.
Tidak hanya itu, para warga juga mendapatkan sembako, pakaian baru, kasur dan bantal, serta peralatan masak, hingga seragam sekolah anak.