Kali Angke Dangkal dan Banyak Sampah, Penyebab Banjir Tangsel dan Kota Tangerang

Rabu 23-07-2025,22:33 WIB
Reporter : Abdul Aziz Muslim
Editor : Rudi Susanto

Hal ini guna mencari solusi mengatasi banjir khususnya di wilayah Kota Tangerang.  Dia menuturkan, penyelesaian masalah banjir ini perlu dilakukan kajian bersama antar wilayah provinsi termasuk pihak BBWS Provinsi Banten.

"Melalui kajian-kajian itu nantinya bisa dilakukan percepatan penyelesaiannya," ungkapnya.

"Melihat persoalan masalah banjir di daerah aliran sungai yang terdampak, titik-titik yang memang nanti akan dilakukan kajian-kajian untuk percepatan. Di sini juga ada dari pihak BBWS yang nantinya dengan mengetahui secara rinci mana yang belum ditanggul," ungkap Sachrudin.

Terkait pembebasan beberapa lahan di sepanjang Kali Angke wilayah Kota Tangerang, Sachrudin telah menginstruksikan Dinas PUPR Kota Tangerang agar secepatnya dilakukan kegiatan tersebut.

"Persoalan ada beberapa lahan yang belum dibebaskan yang memang kewenangan daerah Kota Tangerang. Saya sudah minta Dinas PUPR Kota Tangerang untuk pembebasan lahan agar segera dilakukan," ungkapnya.

Dia menambahkan, kehadiran Gubernur Banten dan Wali Kota Tangsel serta pihak BBWS diharapkan  bisa memberikan solusi dalam upaya menyelesaikan permasalahan banjir khususnya wilayah terdampak aliran Kali Angke.

"Kita tahu bahwa di setiap turun hujan besar apalagi turunnya di Bogor, Kampung Candulan ini selalu terdampak banjir. Mudah-mudahan kedepannya akan hilang, mudah-mudahan dengan belanja masalah dan dilakukan kajian-kajian ke depan sudah tidak ada lagi banjir di sini maupun wilayah terdampak sepanjang Kali Angke," pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menuturkan, terdapat tiga sungai yaitu Kali Cibenda, Kali Serua dan Kali Cantika yang bermuaranya ke Kali Angke.

Menurutnya, lajur Kali Angke di wilayah Kota Tangsel berkelok-kelok sehingga mengakibatkan tanah longsor. Dengan demikian, penanganan masalah banjir tersebut harus dilakukan secara kolaborasi antar wilayah.

Dia menandaskan, permasalahan banjir tidak lepas dari peran masyarakat. Belum terbangunnya kesadaran membuang sampah pada tempatnya. Oleh karenanya dia meminta adanya peran masyarakat yang menjadi bagian solusi mengatasi permasalahan banjir diantaranya tidak membuang sampah sembarangan atau ke kali.

"Masyarakat tidak membuang sampah ke kali menjadi bagian solusi bagi kita untuk mengatasi banjir. Jadi perlu kesadaran dari masyarakat," tandasnya.

Sementara itu, Kepala BBWS Provinsi Banten David Partonggo Marpaung mengatakan, sejak 2011 sampai 2015 pihaknya telah melakukan pembangunan tanggul Kali Angke sepanjang 19 kilometer.

Seharusnya pembangunan tanggul tersebut dilakukan sepanjang 26 kilo meter di sepanjang Kali Angke di wilayah Provinsi Banten. Menurutnya, sisa tanggul yang belum dibangun terkendala pembebasan lahan.

"Jadi pembangunan tanggul dilakukan sejak 2011 sampai 2015 sepanjang 19 kilometer, sisanya tujuh kilometer memang kami mengalami kendala terkait pembebasan lahan, sehingga pembangunan tanggul terhenti," ungkap David.

Selain itu juga, adanya penyempitan badan sungai. Oleh karenanya, permasalahan-permasalahan tersebut perlu dilakukan kolaborasi antar wilayah secara optimal sehingga penyelesaian banjir dapat diatasi.

"Mudah-mudahan bisa kita selesaikan bersama-sama. Kami juga mohon dukungan dari masyarakat setempat secara struktur kita lebarkan sungai, kita dalamkan sungai. Namun itu belum cukup  menyelesaikan masalah. Permasalahan sampah juga sangat penting, jadi semuanya mohon pengertian. Kita harus mengelola sampah dengan baik," ujarnya.

Kategori :

Terpopuler