"Pada tahun ajaran 2025-2026 kita siapkan bantuan pendidikan untuk 5.000 siswa yang tidak keterima di SMPN. Jumlah ini hampir sana dengan tahun ajaran 2024-2025," ujarnya.
Deden menambahkan, bantuan tersebut diberiman kepada siswa SMP yang tidak diterima di SMPN. Pasalnya, jumlah SMPN yang ada di Kota Tangsel tidak sesuai dengan lulusan SD. "Saat ini kita hanya memiliki 24 SMPN, sedangkan untuk SMP swasta jumlahnya mencapai 189," tambahnya.
Menurutnya, pihaknya juga akan menambah SMPN dalam beberapa tahun kedepan. Sambil menunggu rencana tersebut terealisasi bantuan pendidikan untuk siswa yang sekolah ke SMP swasta merupakan solusi yang tepat.
"Sambil menunggu daya tampung dan kebutuhan solusinya bantuan pendidikan ke SMP swasta," terangnya.
Deden mengaku, bantuan biaya yang diberikan adalah uang sebesar Rp1,8 juta per tahun per siswa. Namun, yang dapat bantuan tersebut syaratnya harus ada bukti kalau tidak diterima di SMPN.
"Untuk mendukung program ini kita kerjasama dengan 92 SMP swasta yang akan menjadi sekolah pendamping," ungkapnya.
"Program bantuan sekolah ini sudah kita lakukan sejak 2022 dan saya pastikan lulusan SD melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP," tutupnya. (*)