"Mengolah sampah menjadi energi yang sejak awal menjadi basis bisnis kami, akan terus dikembangkan. Pengolahan sampah telah menjadi hal yang sangat penting dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan nilai tambah dari barang-barang yang sebelumnya dianggap tidak berguna. Dengan pendekatan dan cara yang tepat, pengolahan sampah bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan," ungkapnya.
Bobby menjelaskan, proyek modern tersebut akan dibangun oleh PT
Indoplas energi Hijau (0ASA) bermitra dengan CNTY (China Tianying Inc),
sebuah perusahaan asal China yang juga sudah berpengalaman dalam pengolahan sampah modern diberbagai negara.
"Konsep kerjasamanya menggunakan skema BOT selama 27 tahun konsesi, dengan masa konstruksi tiga tahun," ujarnya.
CNTY juga merupakan pemegang lisensi teknologi yang akan digunakan pada proyek tersebut. Ditambahkannya, teknologi Moving Grade Incinerator (MGI) yang akan diaplikasikan pada proyek tersebut sudah sangat terbukti mampu mengolah sampah rumah tangga dan jenis sampah lainnya, secara ramah lingkungan.
"CNTY sendiri merupakan perusahaan
internasional yang bergerak dalam industri perkotaan dan pemulihan sumber
daya serta bidang teknologi energi bersih tanpa karbon, termasuk pengolahan limbah menjadi energi," tutupnya. (*)