Sementara itu, CEO Bank Sampah Digital Desty Eka Putri Sari mengatakan, Indah Kiat membantu dari sisi peningkatan kapasitas, pemberian pemahaman, pengetahuan Kertas Daur Ulang (KDU).
Selain itu, Indah Kiat juga memfasilitasi dalam sisi operasional kendaraan, pihaknya hanya tinggal meminta by email kapan dan di mana akan dijemput.
"Jadi, kalau industri dia tidak main main, dia tanya ke kami misalkan pajaknya PKP atau non PKP, rekeningnya lembaga atau non lembaga, badan hukum nya apa itu ditanya detail. Indah Kiat ini, sangat membantu sekali ya," katanya.
Desty mengatakan, di Bank Sampah Digital sudah ada 224 titik unit lokasinya, dan anggotanya ada 4.445.
Dari semua titik itu, yang aktif hanya 170 unit yang artinya setiap bulan melakukan penimbangan sampah, sedangkan sisanya hanya dua sampai tiga bulan sekali.
"Peran Indah Kiat sangat membantu, karena kalau tidak ada bantuan Indah Kiat akan mengganggu suplai sampah kertas. Kami berdiri sendiri atas keresahan masyarakat, tidak ada sepeserpun anggaran bantuan dari pemerintah daerah," ujarnya. (*)