Diuraikan Nono Sampono, Masjid Al Ikhlas berada pada lahan seluas kurang lebih 2.435 meter persegi, dengan luas bangunan 1.248 meter persegi dan diperkirakan dapat menampung kurang lebih 600 jamaah.
"Itu yang hanya di dalam. Seandainya termasuk halaman luar tentu akan lebih dari 1.000," ucapnya.
Dari desain arsitektur, lanjutnya, masjid mengusung ikon Islamic Classical dengan ciri khas kubah emas yang diapit dua minaret yang merupakan representasi dari kejayaan arsitektur pada zaman otonom dan timur tengah. Terletak di antara area yang nanti ramai oleh kegiatan usaha sebagai mana banyak masjid di dunia di Istanbul, Turki.
"Bahkan seperti Makkah, di mana dikelilingi yang berada di sekeliling Masjidil Haram, banyak kegiatan usaha-usaha dan ekonomi," tuturnya.
Hal itu, lanjutnya, menggambarkan bahwa terjadi kepentingan ganda antara ibadah sekaligus kebutuhan untuk menggerakkan ekonomi mengingat umat Islam yang harus beribadah salat lima waktu dalam sehari, tentu sangat dimudahkan jika tempat ibadah dekat dengan tempat berusaha.
"Adapun biaya konstruksi diperkirakan sekitar 45 miliar. Insyaallah, kita doakan bersama agar Masjid Al Ikhlas PIK ini selesai tepat waktu yaitu akhir tahun 2025," ucapnya.
Sebagai informasi tambahan, kata Nono Sampono, pihaknya berencana membangun lagi sebuah masjid yang lebih besar berkapasitas sekitar 5.000 jamaah.
"Insyaallah, kalau dibangun saat ini, akan selesai di akhir tahun 2026," imbuhnya. (*)