“Dalam setiap kegiatan tak ada gading yang tak retak. Mari kita perbaiki kekurangan yang ada dan lebih fokus pada penguatan potensi. Kami berharap semangat ini terus terjaga untuk menghadapi tantangan PON mendatang,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua KONI Banten, H. Edi Ariadi, dalam sambutannya mengapresiasi perjuangan seluruh elemen dalam kontingen sehingga berhasil membawa Provinsi Banten ada di peringkat 10 besar.
“Acara ini bukan hanya untuk pembubaran kontingen, tetapi bentuk apresiasi atas kerja keras kita semua. Ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi antara atlet, pelatih, dan ofisial setelah perjuangan kita di Aceh-Sumut,” ungkap Edi.
Edi mengamini permintaan Ahmad Syaukani soal pentingnya evaluasi dan menyusun strategi yang baik guna meraih hasil yang lebih baik pada PON di NTB-NTT.
“Kami berharap ke depan, Provinsi Banten bisa menembus posisi 7 besar, bahkan 5 besar. Untuk itu, kami meminta semua pihak mempersiapkan diri melihat cabang olahraga yang dipertandingkan, khususnya yang juga menjadi prioritas di Olimpiade,” katanya.
Edi juga menyoroti pentingnya pembinaan berkelanjutan dan optimalisasi seleksi atlet untuk cabang-cabang olahraga unggulan.
“Kita perlu mempersiapkan atlet dengan lebih baik, termasuk memperhatikan cabang olahraga prioritas yang akan dipertandingkan di PON NTB-NTT. Ini akan menjadi fokus kami untuk terus meningkatkan prestasi,” tambahnya.
Lebih jauh Edi menyatakan acara kali ini juga dijadikan momen refleksi dan optimisme bagi KONI Banten kedepan. Hasil gemilang di PON XXI Aceh-Sumut, diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi Banten untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di PON mendatang.