TANGERANGEKSPRES.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak dituding melakukan pemborosan anggaran dalam melakukan kegiatan sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Bahkan, diduga anggaran yang dihabiskan mencapai miliaran rupiah untuk kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dengan mendatangkan artis-artis ibu kota.
Dalam perjalanannya, KPU Lebak sudah menggelar kegiatan besar dengan mendatangkan artis nasional ke Lebak, di antaranya kegiatan pertama mendatangkan Judika dalam Peluncuran Maskot dan Jingle KPU di Pilkada Lebak pada (15/6) lalu. Kedua mendatangkan The Virgin dalam kegiatan Sosialisasi Pilkada 2024 di Kecamatan Cilograng pada (24/8). Ketiga, kegiatan KPU Lebak Goes to Campus dengan menghadirkan bintang Stand Up Comedy pada (2/11) lalu dan keempat mendatangkan Aura Kasih dan Souljah serta deretan artis lainya dalam puncak Kegiatan Sosialisasi di Stadion Uwes Qorny, Jumat (15/11).
Selain kegiatan tersebut, banyak kegiatan lainnya yang digelar KPU Lebak dengan kemeriahan dan kemewahan dalam setiap acaranya. Kegiatan tersebut di antaranya, rapat evaluasi badan adhoc PPK dan PPS se-Kabupaten Lebak yang digelar secara mewah di Hall La Tansa Mashiro pada (28/3). Ada juga kegiatan doa lintas agama bertajuk ‘Munajat Kebangsaan’ di Alun-alun Rangkasbitung pada (6/8).
Tentunya, kegiatan tersebut dinilai oleh aktivis dan mahasiswa terlalu berlebihan dan tidak memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat. Bahkan, disebut-sebut masih banyak warga Lebak yang belum tahu tentang pelakasanaan pilkada serentak dan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten serta Calon Bupati dan Wakil Bupati Lebak.
Kehadiran sumber dana miliaran rupiah berasal dari dana hibah Pemerintah Kabupaten Lebak sebesar Rp50 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk penyelenggaraan Pilkada Lebak 2024 yang akan digelar 27 November 2024.
Aktivis sekaligus pegiat Komunitas Masyarakat Peduli Anti Korupsi (Kompak), Nurul Huda menyebut, dugaan anggaran yang telah dikeluarkan hingga mencapai miliaran rupiah tidak efisien. Seharusnya ada sosialisasi yang bisa dirasakan secara menyeluruh kepada masyarkat. “Kegiatan yang digelar harus ada manfaatnya, jangan sampai kegiatan besar namun tidak memberikan manfaat kepada mayarakat dan mereka tidak tahu-menahu soal pilkada,” kata Nurul, Minggu (17/11/2024)
Ia mengungkapkan, kegiatan yang digelar harus bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Menurutnya kegiatan yang besar tidak melulu berfokus pada acara konser dan artis nasional.
“Namun fakta di lapangan partisipasi masyarakat kurang, nah hal ini akan menjadi kegagalan bagi KPU Lebak, yang tidak efektif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” ujarnya