TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Puluhan siswa SDN Salembaran bersama para dewan guru, melakukan aksi penolakan kendaraan truk yang melintas di wilayah selambaran. Hal tersebut, karena ada salah satu siswa SDN Salembaran 2 bernama Alika menjadi korban terlindasnya truk yang mengakibatkan kaki korban patah.
Aksi siswa SDN Salembaran 2 bersama dewan guru memprotes kepada pengelola truk tambang maupun kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang. Mereka meminta kepada pemerintah Kabupaten Tangerang untuk tegas terhadap truk tambang yang melanggar, dan untuk pengelola tambang di minta harus ikut aturan jam operasional yang telah di tetapkan.
Guru SDN Salembaran 2 Fajar mengatakan, aksi yang dilakukan siswa dan guru tersebut merupakan bentuk solidaritas sekaligus ungkapan rasa resah dengan keberadaan truk tambang setelah Alika siswi kelas 3 C SDN Salembaran 2 terlindas serta mengalami luka parah dibagian kaki.
“Kebetulan siswa saya masuk sekolah siang, saat hendak ke sekolah siswa saya mengalami insiden yakni terlindas truk tanah. Ini sudah membuat tidak nyaman, karena sering memakan korban akibat truk dan kami meminta semua pihak yang terlibat dalam tambang tersebut bertanggung jawab,"ujarnya kepada Tangerangekspres.co.id, Kamis (7/11).
Fajar menambahkan, jika kedepannya nanti armada truk tambang pengangkut tanah kembali beroperasi di luar jam yang sudah di tentukan oleh Pemerintah Daerah, maka dirinya bersama siswa-siswi akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.
“Sudah banyak korban yang berjatuhan akibat truk tanah yang beroperasi di luar jam yang sudah di tentukan. Kemarin, belum lama baru saja didemo oleh mahasiswa tapi hari ini sudah beroperasi lagi,”paparnya.
Ia menjelaskan, selama ini para siswa merasa tidak nyaman dan tidak aman dengan melintasnya armada truk pengangkut tanah yang melintas tanpa aturan di depan sekolahnya. Karena, terkadang supir pembawa truk ada yang ugal-ugalan dan juga siswa takut karena truk tersebut melintas dengan kencang.
“Selama ini, anak-anak mengaku khawatir dengan keselamatan mereka. Kami selaku guru juga merasakan hal yang sama. Jadi kami mohon, agar seluruh pihak yang terkait, memikirkan hal ini agar tidak ada korban lagi,”ungkapnya.
Sementara, Ketua PGRI Kecamatan Kosambi yang juga kepala SDN Salembaran 2 Romli Sahib mengucapkan bela sungkawa yang sedalam dalamnya atas tragedi yangg menimpa korban Siswi SDN Salembaran 2 atas nama Alika. Bahkan, dirinya meminta semua pihak untuk peduli dengan kesalamatan siswa.
“Kami mengutuk keras truk tanah yang beroperasi di luar jam operasinya, mudahan mudahan kejadian ini dapat mengetuk hati semua pihak. Jadi, kedepannya tidak ada lagi kasus yang menimoa siswa SD atau siswa lainnya yang berada di di wilayah Salembaran,'tutupnya. (*)