Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, da juga 13 eks narapidana terorisme yang mengikuti perayaan proklamasi tahun ini dan semua atas rekomendasi dari BIN.
"Yang saya harapkan sesuai tema kita adalah sama-sama maju, Indonesia maju, Tangsel maju dan masyarakat juga maju.
Insya allah Tangsel kedepan akan terus bergerak maju, semakin maju dan semakin nyaman di Tangsel," tambahnya.
Benyamin mengaku, dimomen HUT RI tersebut pihkaknya mengajak anak muda yang ada diwilayahnya agar memanfaat waktu sebaik mungkin.
"Yuk anak kuda jangan kehilangan waktu, manfaatkan waktu semaksimalkan mungkin, pak Pilar sebagai anak muda yang saat ini berkiprah di Tangsel sebagai salah satu role model bagamaimana anak muda memanfaatkan waktu secara positif, menimba ilmu yang seluas-luasnya, berkolaborasi dan bersinergi dengan yang lain" jelasnya.
"Generasi muda jangan menyia-nyiakan waktu, lataran waktu tidak bisa diulang lagi. Tuntut ilmu yang sebaik-baiknya dan bekerja keras," tuturnya.
Pantauan Tangerang Ekspres dilokasi, setelah upacara dilaksanakan sumulasi penyelamatan sandera yang dilakukan oleh prajurit Batalyon Kavaleri 9. Prajurit kaveleri datang dengan menggunakan tank scorpion dan langsung melakukan penyerbuan ke markas musuh.
Untuk membuka pintu bangunan markas musuh tempat sandera ditahan, prajurit harus meledakan pintunya. Setelah meledak dan terbuka, prajurit masuk dan menyelamatkan dan mengevakuasi sandera.
Lalu, markas musuk musuk diledakan agar tidak bisa digunakan lagi. Namun, ledakan tersebut membuat musuk atau penjahat tersebut mengetahui dan melakukan penyerangan dengan menambaki prajurit.