Bunga dan Batik Anggrek Masuk Muatan Lokal Pendidikan Anak Usia Dini dan Paud di Tangerang Selatan

Rabu 31-01-2024,13:14 WIB
Reporter : Tri Budi
Editor : Sihara Pardede

TANGERANGEKSPRES.ID - Bunga dan Batik Anggrek masuk menjadi muatan lokal (Mulok) pendidikan anak usia dini dan Paud di Kota Tangsel.

Peluncuran buku muatan lokal pendidikan lingkungan untuk anak usia dini dan Paud tersebut dilaksanakan di Aula Blandongan Balai Kota Tangsel, Rabu (31/1/2024) oleh  Bunda Paud dan juga sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tangsel Tini Indrayanthi Benyamin Davnie.

Kepala Bidang Paud dan PNF pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Effy Karinawaty mengatakan, Pemkot Tangsel telah menerbitkan Peraturan Wali Kota Momor 59 tahun 2022 tentang Muatan Lokal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Nonformal yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran No 400.3/6472Bid.SD tertanggal 26 Juli 2023.

"Tujuannya untuk memberi tahu dan mengenal budaya daerah kita, ciri khas daerah kepada peserta didik serta memberikan bekal untuk terampil dan dapat hidup di lingkungan masyarakat di masa yang akan datang," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Rabu (31/1/2024).

Effy menambahkan, dalam Perwal Muatan Lokal tersebut, terdapat 4 kurikulum muatan lokal Ulutama Kota Tangsel, yaitu Pendidikan Sejarah dan Budaya Daerah, Pencak Silat, Pendidikan Lingkungan Hidup, serta Pendidikan Anti Korupsi.

"Disamping itu terdapat 5 muatan lokal penunjang, meliputi, Pendidikan Baca dan Tulis Al Quran bagi Pemeluk Agama Islam, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer, Pendidikan Bahasa Asing, Pendidikan Kewirausahaan, dan Pendidikan Kepariwisataan," tambahnya.

Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir pemerintah menggalakkan, implementasi Kurikulum Merdeka. Dimana kurikulum Merdeka Belajar merupakan salat satu langkah nyata untuk mewujudkan pendidikan pada tahap yang lebih maju.

Terdapat tiga konsep utama yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran yang berfokus pada misi meningkatkan kualitas literasi dan numerasi, pendidikan yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi tenaga pendidik dalam pembelajaran.

"Terakhir pelaksanaan pembelajaran yang berbasiskan proyek sehingga dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan soft skill sesuai dengan profil pelajar pancasila," jelasnya.

Wanita berkerudung ini mengaku, muatan lokal dan kurikulum merdeka berada dalam satu garis linear yang sama dalam upayanya menciptakan pendidikan berkarakter dan berkualitas. Dalam pelaksanaannya, penerapan Mulok dalam Kurikulum Merdeka dapat dicapai dengan tiga opsi.

Pertama, pengembangkan muatan lokal menjadi mata pelajaran sendiri, mengintegrasikan muatan lokal ke dalam seluruh mata pelajaran. Kemudian melalui projek penguatan profil pelajar Pancasia.

Implementasi Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan sebagai salah satu Muatan Lokal dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak usia dini yaitu bermain sambal belajar.

"Siswa dapat mengembangkan potensi dasar yaitu kognitif dan penumbuhan karakter untuk sabar terhadap mahluk hidup lainnya, menjadikan anak-anak lebih mengenal, mencintai dan menjaga alam sekitarnya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Muhlis mengatakan, berdasarkan Peraturan Kementerian bahwa didaerah harus melakukan atau membuat muatan lokal, yang khas dari daerah harus diangkat.

"Selama Tangsel berdiri 14 tahun kita belum punya mulok untuk semua jenjang. Jadi, baru terbitnya Perwal Nomor 59 tahun 2022 Tangsel baru punya mulok, ada mulok utama, silat, seni dan budaya daerah, pendidikan lingkungan dan pendidikan antikorupsi," ujarnya.

Muhlis menambahkan, pihaknya mengangkat pertama kali pendidikan lingkungan soal binga anggrek karena icon yang telah ditetapkan dari Kota Tangsel berdiri adalah anggrek.

"Mulok ini tentang batik dan bunga anggrek. Seni budaya ini bunga anggrek. Kalau pendidikan lingkungan itu bunga anggrek," tutupnya.

Ditempat yang sama, Bunda Paud dan juga sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tangsel Tini Indrayanthi Benyamin Davnie mengatakan, dalam mendidik anak yang menjadi tantangan sekarang adalah penggunaan teknologi atau handphone (HP).

"Anak harus dijatah dalam pegang HP. Orangtua atau ibu harus tega dan keras terhadap anak terkait penggunaan HP, meskipun dia menanggis. Tapi, anak juga harua dikasih jatah pakai HP supaya tidak melek teknologi," singkatnya. (*)

Kategori :

Terpopuler