Video Simulasi Evakuasi Pasien Bikin Resah

Rabu 29-04-2020,03:43 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

RAJEG -- Video tim medis mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, membawa pasien ke dalam mobil ambulan merupakan kegiatan simulasi. Demikian hal itu disampaikan Syamsul, Kasubag TU Puskesmas Sukatani, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, kemarin. "Kami melaksanakan kegiatan simulasinya sepekan lalu. Kami juga tidak menyangka kalau video ini tersebar luas hingga ke warga. Bahkan awalnya, karena video ini akibatnya warga sekitar puskesmas resah. Padahal dalam video tersebut hanya simulasi penanganan pasien corona dengan menggunakan strandar WHO. Bukan warga ada warga yang terjangkit corona," diakui Syamsul, saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres. Sejatinya kata Syamsul, pelaksanaan simulasi seperti yang terekam dalam video adalah dalam rangka mengedukasi tim medis, dalam menangani pasien diduga terinfeksi coronavirus diseases 2019 (covid-19). "Pelaksanaan simulasi dalam rangka mengedukasi tim medis. Diantaranya dimulai dari tata cara memakai dan melepas APD seperti baju hazmat, masker, handscoon (sarung tangan medis), sepatu bot medis, dan penutup wajah berbahan plastik transparan. Serta cara mengevakuasi pasien terduga terinfeksi covid-19," jelasnya. Sebelumnya, video tim medis sedang mengangkut pasien yang terbaring di atas kasur ke dalam mobil ambulan beredar luas di media sosial. Terlihat di dalam video berdurasi 29 detik ini, lima tim medis mengenakan APD lengkap. Video ini diketahui direkam di halaman Puskesmas Sukatani. Sementara itu, salah seorang warga Kelurahan Sukatani Agra, memaparkan, ia merasa takut jika Puskesmas Sukatani menangani pasien Covid-19. Ia mengetahui hal tersebut dari video yang beredar di medsos. Dalam video tersebut ditulis Puskesmas Sukatani menangani pasien Covid-19. Sudah tentu di Kelurahan Sukatani berarti tercatat sebagai daerah yang sudah terkena Covid-19. "Iya ini, videonya bikin ramai di media sosial. Sebab warga engga tahu itu simulasi atau bukan. Kalau tahu simulasi tentunya tidak akan seramai seperti sekarang ini," kata Arga, sambil menunjukan video tersebut. Lebih lanjut Arga menjelaskan, seharusnya video pelaksanaan simulasi harus diberikan keterangan simulasi penanganan pasien Covid-19. Tujuannya agar warga tidak salah menanggapi isi video tersebut. Bahkan Arga dan beberapa warga lainnya, tadinya memiliki inisiatif untuk mendatangai Puskesmas Sukatani meminta penjelasan tentang video ini. “Wajar kalau kita sebagai warga merasa resah karena video yang berkaitan dengan wabah Covid-19. Apalagi di video tersebut tertulis Puskesmas Sukatani. Awalnya warga mau minta konfirmasi ke pihak Puskesmas Sukatani tentang kebenaran video tersebut. Karena video ini serem,” ucap Arga. Ketika Arga sudah mengetahui bahwa video tersebut hanya sebatas simulasi, Arga maupun warga lainnya menjadi lega. Arga tidak lagi merasa takut saat keluar rumah untuk membeli kebutuhan makanan.  (zky/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait