Korban Puting Beliung Ngungsi

Sabtu 14-12-2019,05:39 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

MAUK – Korban angin puting beliung mengungsi ke tenda-tenda darurat yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang. Tak hanya mengungsi di tenda tersebut, sebagian warga juga memilih ngungsi ke rumah-rumah saudaranya. Taufik, salah seorang pengungsi mengatakan, rumahnya ambruk setelah dihantam angin puting beliung sekitar Pukul 10.00 WIB. Bahkan dia bersama anak dan istrinya tertimpa rumahnya yang berbahan kayu dan bilik bambu itu. “Beruntung anak dan istri saya baik-baik saja. Tapi saya mengalami luka dalam dibagian kaki kiri karena terjebit runtuhan rumah. Sejak tertimpa saya sudah tidak sadarkan diri. Untung ada warga yang menolong saya dan anak istri,” tuturnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (13/12). Ditanya kondisi rumahnya, ayah dua anak ini menjawab Rusak total, ambruk nyaris rata dengan tanah. Makanya ngungsi ke tenda pengungsian. “Semoga ada bantuan bangun rumah dari pemerintah, sebab saya hanya bekerja sebagai buruh pabrik,” ucapnya, sambil memijat kakinya yang sakit. Tak lupa, warga Kampung Buaran Asem Jambu RT 08/05, Desa Tanjung Anom ini, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan relawan yang sudah memperhatikan korban angin puting beliung dengan menyalurkan bantuan diantaranya, makanan, minuman, selimut dan tenda. Di tempat yang sama, Arif Rahman Hakim, Camat Mauk mengatakan, kondisi terkini masih tanggap darurat. Lalu dia masih pengkoordinasian bantuan-bantuan. Lalu kedepan dia berupaya memperbaiki rumah-rumah yang rusak. “Sementara sekarang ada dua tenda pengungsian. Sebagian ngungsi ke keluarga masing-masing,” jelasnya. “Mulai Sabtu kami akan memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak. Kami berikan bantuan dalam bentuk uang bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang. Lalu relawan-relawan ikut bantu tenaga untuk perbaikan rumahnya,” jelas Arif. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Bambang, pihaknya akan berupaya mempercepat perbaikan-perbaikan akibat dampak bencana ini. “Disamping itu, kami sudah memberikan logistik dan tenda. Lalu dapur umum,” ucapnya. Berdasarkan data Pemerintah Kecamatan Mauk, angin puting menghancurkan sebanyak 86 bangunan di Desa Tanjung Anom, terdiri dari 56 rusak ringan dan 23 rusak berat. Kemudian sebanyak 133  bangunan di Desa Tegal Kunir Lor, terdiri dari 125 rusak ringan, 7 rusak berat dan 1 rusak total. Lalu sebanyak 81 bangunan di Desa Gunung Sari, terdiri dari 78 rusak ringan dan 3 rusak berat. Berikutnya sebanyak 26 bangunan di Desa Banyu Asih, terdiri dari 20 rusak ringan, 5 rusak berat dan 1 rusak total. Terakhir sebanyak 56 bangunan di Desa Sasak, terdiri dari 47 rusak ringan dan 9 rusak berat. Dijumlahkan sebanyak 382 bangunan rusak, dengan rincian 326 rusak ringan, 47 rusak berat dan 2 rusak total. (zky/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait