Baju Dinas Dewan Mengecewakan

Jumat 29-11-2019,07:52 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KOTA TANGERANG-Anggota DPRD Kota Tangerang kecewa. Pengadaan baju dinas untuk 50 anggota dewan yang menghabiskan dana Rp 620 juta, ukurannya tak sesuai. Terlalu kecil. Padahal, sebelum dibuat perusahaan pemenang tender sudah mengukur tubuh semua anggota dewan. Namun hasilnya, ukuran jas dan celana yang dijahit secara kolektif, tidak sesuai dengan ukuran badan mereka. Ada beberapa anggota dewan, baju dinas tersebut tidak muat di badan. Dari biaya tersebut, setiap anggota dewan mendapatkan jatah 5 stel baju dinas. Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mengatakan, hampir semua anggota dewan memprotes baju dinas yang didapat tidak sesuai dengan ukuran badan. Padahal, sebelum dilakukan penjahitan semua anggota dewan sudah dilakukan pengukuran. "Saya mendapatkan aduan dari seluruh anggota dewan, semua baju dinas sebanyak 5 stel tersebut tidak sesuai dengan ukuran badan. Seperti celana ada yang cingkrang dan juga ada yang kekecilan, padahal anggaran yang disiapkan itu sangat besar. Tetapi hasilnya mengecewakan," ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di DPRD Kota Tangerang, Kamis (28/11). Gatot sangat menyayangkan kejadian tersebut. Karena pemenang tender pengadaan jas dan celana dewan tidak profesional. Harusnya, pemanang tender ini bisa profesional dalam melakukan pekerjaan. Walaupun hanya masalah baju, tetapi anggaran yang disiapkan sangat besar. "Ini harus dipertanggungjawabkan. Karena anggaran pembuatan jas celana atau fasilitas dewan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Maka itu, harus dikembalikan dan dirapikan kembali. Jika tidak mau merapikan maka pemenang tender jangan dibayar," ungkapnya. Sementara itu, Kepala Bagian Umum DPRD Kota Tangerang Casmat Junaidi mengakui jas dan celana anggota DPRD Kota Tangerang yang sudah dipesan secara kolektif,  tidak sesuai dengan ukuran badan para dewan. "Iya memang benar, sebagian jas dan celana yang dipesan dewan tidak pas. Ada yang kegedean dan kepanjangan ada pula yang kesempitan dan cingkrang untuk celannya," jelasnya. Padahal kata Casmat, sebelum baju dinas dijahit oleh pemenang tender, masing-masing dewan sudah diukur. Namun, kenapa setelah jadi, jas dan celana itu tidak sesuai ukuran. Karenanya jas dan celana tersebut dikembalikan lagi kepada pemenang tender agar segera dipermak. Dan sebelum jas, celana itu benar-benar  pas  dipakai tidak akan dibayarkan. "Jas dan celana  itu tidak akan kita bayar sebelum sesuai dengan ukuran. Karena anggaran yang kita keluarkan sangat besar. Kita juga sudah menanyakan kepada pemenang tender, katanya akan segera diperbaiki,"tutupnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait