Jamintel Panen Bawang di Kabupaten Tangerang, Hasil Program Jaksa Jaga Desa

Jamintel Panen Bawang di Kabupaten Tangerang, Hasil Program Jaksa Jaga Desa

DARI KIRI : Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah, Kajari Kabupaten Tangerang Afrillianna Purba, Jamintel Reda Mantovani, Kajati Banten Siswanto dan Bupati Tangerang Maesyal Rasyid Bersama Kelompok Tani (Poktan) Cecere A menunjukkan penenan bawang me-(Asep Sunaryo/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG - Bawang merah yang ditanam hasil program Jaksa Jaga Desa di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan Timur akhirnya dipanen. Turut hadir, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Reda Mantovani selaku inisiator program Jaksa Garda Desa (Jaga Desa). Ia didampingi Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Siswanto, Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid, Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah dan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang Afrillianna Purba.

Bawang merah yang ditanam dan dirawat Kelompok Tani (Poktan) Cecere A berhasil dipanen dengan berat 5,4 ton dengan nilai Rp140 juta. Hasil sebesar itu dari lahan seluas 7.000 meter persegi dengan metode tanam yang menyesuaikan kondisi air sesuai cuaca. Metode tanam ini ditemukan tim akademik dari Telkom University. Di mana, PT Paskomnas Indonesia dan PT Pupuk Indonesia membiayai riset serta menjadi tim ahli pertanian dari masa tanam hingga panen.

Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung Reda Mantovani mengatakan, program Jaga Desa sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, khususnya terkait swasembada pangan. "Pemilihan bawang merah sebagai komoditas sangat strategis karena menjadi indikator inflasi nasional. Dengan meningkatkan produksi di tingkat desa, kita dapat menekan inflasi sekaligus meningkatkan pendapatan petani," katanya di lokasi panen, Senin, 8 September 2025. Lanjutnya, keterlibatan kejaksaan dalam program ini merupakan bentuk dukungan terhadap pembangunan desa yang berkelanjutan. 

Jaksa jaga desa memberikan dukungan penuh pada pembangunan desa. Juga kita mensukseskan asta cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran," jelasnya. Dari hasil panen, Poktan Cecere A akan menjual sebagian produksi untuk kebutuhan pasar. Sementara sebagian lainnya dialokasikan kembali sebagai modal pembelian bibit untuk musim tanam berikutnya. 

Dengan pola ini, petani tidak hanya memperoleh keuntungan langsung, tetapi juga dapat menjaga keberlanjutan usaha tani di desa. Penanaman dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pertama pada 9 Juli 2025 di lahan seluas 0,7 hektare dan tahap kedua pada 18 Juli 2025 di lahan 0,3 hektare. Pemilihan bawang merah bukan tanpa alasan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas ini termasuk penyumbang inflasi pada kelompok harga bergejolak.

Cara penanaman, selama kurang lebih 60 hari sejak di tanam bawang merah varietas Bima Brebes sudah siap dipanen. Varietas ini dikenal memiliki produktivitas tinggi, dengan potensi menghasilkan hingga delapan ton umbi kering per hektare. Dari lahan 0,7 hektare yang dipanen hari itu, diperoleh sekitar 5,6 ton bawang merah kering.  Dengan harga jual di tingkat petani sekitar Rp25.000 per kilogram, hasil panen diperkirakan bernilai Rp140 juta. Angka tersebut menjadi kebanggaan sekaligus bukti nyata bahwa pertanian mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat desa.

Keberhasilan panen tidak hanya dilihat dari besarnya produksi, tetapi juga dari kepastian pasar yang menjamin hasil kerja petani. Kehadiran off taker yang menyerap hasil panen membuat para petani tidak perlu lagi khawatir soal pemasaran," jelasnya. Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengatakan, panen raya bawang merupakan bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, lembaga penegak hukum, akademisi, dan masyarakat. Kata Maesyal, keberhasilan panen diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Tangerang. 

Pemanfaatan tanah desa melalui pola tanam bawang merah ini adalah langkah konkret untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani sekaligus menekan inflasi daerah," ujarnya. Lanjut Maesyal, pada 25 Juni 2025 lalu, Pemkab Tangerang menandatangani nota kesepahaman dengan PT Paskomnas Indonesia, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan Universitas Telkom. Kata dia, kerja sama ini diarahkan untuk pemberdayaan lahan desa dan penguatan peran Badan Usaha Milik Desa agar mampu menjadi motor ekonomi lokal.

"Panen bawang merah di Desa Sarakan juga menjadi bagian dari inisiatif tersebut. Benih bawang merah varietas Bima Brebes yang ditanam berasal dari bantuan Dinas Pertanian Provinsi Banten," tuturnya. (sep)

Sumber: