Dispar Kota Tangsel Ajari Millenial Ilmu Kreatif TV

Jumat 25-10-2019,07:12 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG-Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Tangsel mengadakan workshop televisi kepada anak-anak muda. Mereka didapuk sebagai agen ekonomi kreatif milenial. Acara digelar di Restoran Telaga Seafood, Kamis (24/10. Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Dadang Sofyan mengatakan, peserta berasal dari siswa SMA, mahasiswa dan Karang Taruna. Merek dibekali pengetahuan berperan aktif di dunia pertelivisian. "Intinya mereka punya kreativitas di bidang pertelivisian. Sehingga menjadi bagian dari ekonomi kreatif," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (24/10). Dadang menambahkan, tidak hanya dari sisi bagaimana menguasai ilmu pertelivisian. Namun, lebih kepada dampak daripada tayangan sebuah tv dengan kreativitasnya. Sehingga mereka bisa menggerakkan perekonomian dan sebenarnya banyak hal-hal yang bisa berkontribusi terhadap perekonomian tersebut. "Dengan belajar pertelivisian diharapkan ilmu yang diperoleh bisa menjadi sumber mata pencarian, hanya saja mereka harus punya pengetahuan dalam kejurnalistikan," tambahnya. Masih menurutnya, selama ini orang kenalnya media sosia (medsos), tapi banyak juga berita di tv diambil dari video amatir. Kalau peserta mau jadi wartawan amatir maka harus mengetahui prosedur, etika sehingga tahu mana-mana batasannya agar tidak berhadpaan dengan hukum. "Saya berharap peserta busa mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di lapangan dan punya kemampuan. Serta, bisa mengahasilkan sesuatu dan menjadi mata pencarian mereka," jelasnya. Mantan Kepala Bapenda Kota Tangsel tersebut menuturkan, peserta diberi pemahaman tentang anggel yang bagus dan menarik dan sebagainya. Sehingga tidak asal ambil anggel sehingga kualitas gambar atau video layak ditayangkan. Narasumber dalam workshop televisi tersebut dari Trantv, TVOne dan Kompas TV. "Diharapkan melalui workshop televisi ini tumbuh anak-anak millenial yang nantinya punya kreativitas. Sehingga mendatangkan nilai jual finansial secara ekonomi," tuturnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Dinas Pariwisata Kota Tangsel, Maya Elsera mengatakan, workshop televisi dipilih karena menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif dari 16 subsektor yang ada. "Saat ini konten digital seperti youtube melaju cepat tapi televisi tidak bisa ditinggalkan," ujarnya. Maya menambahkan, televisi masih dibutuhkan dan ditonton karena orang ingin melihat langsung. Workshop televisi tersebut sebagai pembelajaran bagi generasi muda untuk mengetahui cara pemberitaan teknisnya seperti apa dan lainnya. Saat ini rata-rata HP yang dimiliki seseorang bisa untuk merekam video dan mereka diajarkan bagaimana bisa merekam untuk berikan hal yang positif. Dengan pelatihan tersebut diharapkan peserta memiliki peluang untuk ciptakan video kreatif dan punya nilai jual. "Televisi ini sebagai sarana digital ekonomi kreatif dikalangan milenial," tuturnya. Di tempat yang sama, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, pemuda harus mengetahu apa yang menjadi mimpi, cita-cita dan apa yang menjadi fashionnya, sehingga mengaetahui dan mau belajar. "Kalau sudah tahu tentu akan terus mendalaminya," ujarnya. Airin menambahkan, dengan dunia digitalisasi saat ini orang mudah masuk kedunia sosial. Anak-anak cenderung melihat HP, youtube dan medsos lain dari pada TV. Namun, radio tidak pernah ditinggalkan, contohnya saat naik mobil maka radio tetap didengarkan. Ia berharapa tv bukan hanya yang berdiri di depan tv dan masuk tv tapi, banyak kru yang berada di belakangnya. "Menjadi kru ternyata mengasyikkan karena satu kesatuan untuk menyajikan tontonan di tv," tambahnya. Masih menurutnya, dengan pelatihan tersebut diharapkan bisa menciptkan anak-anak yang punya kompetensi dan kemampuan dan profesionalitas dibidangnya masing-maisng. Ini tentunya dengan fashio yang diinginkan. "Dengan workshop ini diharapkan dapat menjadi gambaran cita-cita ingin jadi apa," tutupnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait