"Terima kasih suporter, yang sudah datang memenuhi stadion mendukung kami. Ini yang kami inginkan. Suporter datang mendukung kami," kata pelatih Widodo Cahyono Putra (WCP) saat konferensi pers. Dalam laga kandang sejak dua bulan terakhir, tribun stadion selalu kosong. Hanya 2.500 suporter yang mau datang. Tapi, kemarin jumlahnya meledak hingga 8 ribu lebih. Target Persita untuk menyapu bersih kemenangan di tiga laga kandang akhirnya terwujud dengan mengalahkan PSMS Medan dengan skor 1-0. Pendekar Cisadane unggul melalui gol tunggal Chandra Waskito di menit 35. Gol kelima Kito, sapaan Chandra Waskito, tercipta lewat sundulan kepala usai meneruskan umpan silang Aldi Al Achya. Kemenangan ini membuat Persita di klasemen sementara tetap berada di peringkat kedua kompetisi Liga 2 wilayah barat dengan nilai 34. Persita hanya selisih 3 poin dari Sriwijaya FC yang mengemas 37 poin. Laga yang disaksikan 8.619 penonton tersebut merupakan duel kandang penutup Persita pada bulan September. Selanjutnya, Egi Melgiansyah dkk melakoni dua laga "Derby Banten". Skuat asuhan WCP akan dijamu Perserang pada 26 September. Selanjutnya akan melakoni laga away di Stadion Krakatau Steel kontra Cilegon United, 3 Oktober mendatang. WCP menegaskan rasa terima kasih atas kerja keras yang diperlihatkan pemain di lapangan. Mantan pelatih Bali United itu juga tak lupa berterima kasih atas dukungan suporter yang berlimpah sehingga menjadi tambahan semangat luar biasa untuk para pemain. "Permainan tadi memang cukup ketat. PSMS juga tidak mau kalah dan berusaha berjuang juga untuk tetap berada di papan atas. Kita juga gitu tapi yang terpenting itu yang saya katakan, siapa yang bisa memanfaatkan peluang lebih baik. Itu yang bisa memenangkan pertandingan dan tadi kita bisa memanfaatkan peluang,” ujar WCP dihadapan wartawan. WCP juga menegaskan pihaknya tak terlalu ambil pusing dengan banyaknya peluang yang gagal menjadi gol penambah kemenangan. Baginya, yang terpenting adalah hasil akhir. “Sepakbola itu adalah menang, kalah dan seri. Tapi bagi kami yang terpenting adalah hasil akhir yakni kemenangan. Bukan per menit begini per menit begini. Itulah nanti ada bagian evaluasi kami," beber pelatih asal Cilacap. WCP menilai kunci sukses pemainnya meraih kemenangan adalah pemain mampu tampil efektif dan pemain tidak bertele-tele dengan bola di lini tengah. "Pemain mampu langsung mengalirkan bola ke tujuan itu yang saya mau. Jadi tidak possesion ball lama-lama itu bukan ciri khas kami. Kami kepengin dapat bola langsung ke tujuan dan mencetak gol,” ucapnya. Di kubu tamu, Jafri Sastra pelatih PSMS Medan melihat permainan anak didiknya tidak terlalu buruk. Karena tercatat ada beberapa peluang yang tercipta sepanjang pertandingan. “Hanya sayang anak-anak tidak bisa memanfaatkan peluang. Peluang itu tidak bisa dimaksimalkan," kata Jafri. Eks pelatih PSIS Semarang yang baru bergabung dengan PSMS awal September ini mengaku akan lekas move-on dari kekalahan kali ini dan bersiap untuk laga selanjutnya. "Masih ada empat pertandingan yang harus kami hadapi. Kami belum akan menyerah untuk bisa lolos dari grup ini jadi yang terbaik. Intinya ini harus kami lupakan. Besok kami kembali ke Medan dan harus mempersiapkan tim lagi karena masih ada empat pertandingan yang harus kami hadapi,” kata Jafri. (apw)
Persita vs PSMS (1-0), Terima Kasih Suporter
Senin 23-09-2019,05:23 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :