Bank Indonesia (BI) mencatat pencairan penukaran uang kepada perbankan untuk kebutuhan Lebaran tahun ini mencapai Rp 26,5 triliun atau 15,9 persen di antara total uang yang disediakan Rp 167 triliun. Sebanyak Rp 4,5 triliun di antaranya disalurkan kepada kas titipan. Kas titipan merupakan hasil kerja sama BI dengan perbankan untuk kebutuhan kas di daerah.
BI membuka layanan penukaran uang di 77 kantor kas titipan, 45 kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia, serta beberapa landmark di kota-kota besar. Layanan penukaran uang juga didukung 13 bank. Masyarakat bisa menukarkan uang di kantor-kantor cabang bank di berbagai daerah.
Deputi Gubernur BI Sugeng menyebutkan, BI menyiapkan uang tunai Rp 167 triliun untuk Lebaran tahun ini. Sebanyak Rp 70 triliun di antaranya adalah uang edisi terbaru, yaitu uang rupiah tahun emisi 2016. ’’Uang yang baru dicetak Perum Peruri sebisa-bisanya langsung didistribusikan, termasuk ke daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal),’’ katanya di sela-sela aktivitas penukaran uang di Monas kemarin (7/6).
Sugeng mengimbau masyarakat waspada adanya uang palsu. Dia juga menyarankan masyarakat menukarkan uang di titik penukaran resmi yang diselenggarakan BI maupun perbankan. Sejauh ini BI belum menerima laporan adanya uang palsu yang diterima bank dari masyarakat saat penukaran uang.
Porsi persediaan uang tunai BI didominasi Pulau Jawa, yakni 60 persen dari total uang yang disediakan. DKI Jakarta menjadi provinsi yang paling banyak menyerap uang. BI menyediakan porsi uang tunai 25,5 persen di DKI Jakarta. ’’Penentuan ini didasarkan pada kontribusi daerah-daerah tersebut pada perekonomian nasional,’’ ujar Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi.
Dia memprediksi puncak penukaran uang terjadi seminggu sebelum Lebaran. Sebab, tunjangan hari raya (THR) akan dicairkan mulai H-7. Dia juga memperkirakan pencairan uang meningkat seiring jumlah hari libur yang panjang dan hari libur Lebaran yang bersamaan dengan libur sekolah. ’’Selain itu, minat masyarakat untuk memiliki uang baru cukup tinggi,’’ jelas Suhaedi.
Selain dengan uang tunai, penukaran uang dapat dilakukan dengan menggunakan kartu debit pada delapan bank partisipan. Masyarakat bisa menukarkan uang dengan lebih praktis dan aman. Sementara itu, tujuh bank partisipan juga bakal menyediakan layanan pembelian kartu uang elektronik. Tujuannya, memudahkan masyarakat memakai kartu uang elektronik di gerbang tol ketika mudik. (rin/c14/sof)