Warga Perumahan Sudirman Krisis Air, Butuh Saluran PDAM

Rabu 07-08-2019,04:45 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA – Sumur tanah milik warga di Perumahan Sudirman Indah, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang mulai mengering. Warga di RT 004/012, Perumahan Sudirman, Desa Pasir Nangka, sebanyak 64 kepala keluarga bergantung pada pengiriman air bersih dari Pemkab Tangerang. Seperti yang dikemukakan, Ketua RT 004/012 Enjen Jaelani, mengaku, sumur tanah di rumah warga sudah mengering sekitar satu bulan terakhir. Hal ini disebabkan tidak adanya hujan selama hampir empat bulan. Adapun, sumur bor yang dmenjadi alternatif sumber air tanah tidak dapat diandalkan. Sebab, diperlukan pengeboran hingga 50 meter lebih untuk mendapatkan sumber air. “Betul sudah tiga bulan ke belakang kekurangan air. Ini memang akibat kemarau panjang. Faktor kedua, di lingkungan kami untuk pengeboran sudah tidak lagi keluar air. Mesti puluhan meter dan untung-untungan keluar air atau tidak,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, (6/8). Ia mengaku, bantuan pengiriman air bersih dari Pemkab Tangerang hingga mencapai dua kali dalam seminggu. Walaupun, bantuan air sudah cukup untuk keperluan memasak dan mandi cuci kakus (MCK). Ia mengungkapkan, perlunya saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sehingga tidak ada lagi kekeringan. “Kalau minum kita beli galon isi ulang. Kita berharap untuk air PAM segera masuk. Memang cukup meresahkan kekeringan ini walaupun pengiriman air sudah mencukupi. Dimana, tiba-tiba gerimis atau hujan, warga menampung air hujan di ember sehingga banyak jentik nyamuk berkembang biak. Saya berjuang untuk warga saya,” sebutnya. Ia mengungkapkan, mengajukan sebanyak dua kali kepada ketua RW untuk berlangganan air dari PDAM. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjutnya. Padahal, kata dia, saluran air milik PDAM sudah terpasang di pintu gerbang perumahan. “Kita sudah mengajukan ke RW sudah dua kali sejak empat tahun lalu. Kalau tanggapan masih diproses. Kalau kekeringan dari RT saya saja ada sekira 64 kepala keluarga. Saat ini kita bergantung pada pengiriman dari pemerintah,” terangnya. Sementara, ibu rumah tangga, Mayangsari mengaku, kesulitan air karena kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan. Sebab, air terkadang hanya cukup untuk MCK serta kekurangan ketika masak. Untuk itu, Mayang, berharap, adanya upaya dari pemerintah untuk mengatasi kekeringan agar tidak terulang. “Kita butuhnya ada sambungan air dari PDAM ke rumah dimana pasokan air tidak kekurangan saat kemarau. Kalau air bantuan dari pemerintah kadang kurang dan harus menunggu hingga berhari-hari,” tukasnya. (mg-10/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait