IKM Tembus Pasar Luar Negeri

Jumat 14-06-2019,07:29 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA – Laju pertumbuhan sektor ekonomi mikro di daerah kian menggeliat. Hal ini tergambar di Kabupaten Tangerang dimana pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) mampu merambah pangsa pasar mancanegara. Mulai dari Benua Biru (Eropa), Timur Tengah, Benua Amerika hingga Negeri Tirai Bambu (Tiongkok).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang Teddi Suwardi mengatakan, konsep besar yang dibangun pada 2019 berfokus pada mengenjot pertumbuhan ekspor pelaku usaha kecil. Bedanya, pada 2018 difokuskan pada usaha yang belum menonjolkan kekhasan daerah namun pada tahun ini mulai digalakan.

“Buku besarnya kita mengembangkan produsen IKM berorientasi menjual produk ke luar negeri. Kita sudah bekerja sama dengan Balai Pendidikan Ekspor Indonesia (BPEI), dimana nanti pada November ada pelatihan,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (13/6).

Kata Teddi, para pelaku usaha akan menjalani proses pelatihan selama tiga hari per bulan yang rutin setiap tahunnya dan penyeleksian. Saat ini baru ada 24 IKM se-Kabupaten Tangerang yang berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara.

Ia memfokuskan kepada pelaku usaha yang memiliki produksi atau pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi. Sedangkan kewenangan pembinaan jenis usaha mikro kecil yang tidak memproduksi berada di dinas koperasi.

“Harus ada syarat kemasan, legalitas, serta ketentuan lain yang harus dipenuhi agar dapat lolos dan mengekspor. Dalam mencari pangsa pasar juga difasilitasi balai dalam bentuk Trade Expo Indonesia yang juga dilaksanakan setiap tahun diberbagai negara. Setiap tahun kita evaluasi hasil dari pelatihan. Sehingga ada target baru pada tahun berikutnya,” paparnya.

Lanjutnya, selain dari pelatihan dari kementerian, disperindag melalui emisi kedutaan mengundang pembeli dari luar negeri. Dimana pembeli dipersilahkan melihat langsung work shop (tempat produksi) dari pelaku usaha.

Teddi mengakui, pelaku usaha IKM sudah memiliki jaringan masing-masing yang sudah terbangun namun disperindag tetap memfokuskan menggenjot pertumbuhan. Serta mewujudkan pelaku IKM dapat menjadi pengekspor yang mandiri. “Nah dalam hal ini kita belajar dari daerah lain. Apalagi dengan kecanggihan teknologi,” teranganya.

Berdasarkan data yang diperoleh Tangerang Ekspres berdasarkan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA). Nilai ekspor pelaku usaha IKM selama periode 2018 berhasil menembus $1,528 miliar US Dollar dengan volume barang sebanyak 1.146.725.792 kilogram. Untuk pangsa pasar tujuan ekspor diantaranya negara-negara maju seperti Cina, Belgia, Jepang, Korea, Jerman, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Belanda, dan negara-negara di Timur Tengah.

Masih berdasarkan penerbitan SKA, pada triwulan pertama di 2019 pertumbuhan nilai ekspor pelaku IKM sudah menembus diangka $381,612 juta USD. Sedangkan volume barang sudah mencapai diangka 77.345.223 kilogram. “SKA ini semua produk yang berasal atau diolah dari sini bukan beradasarkan asal bahan baku. Kita masuk ke-5 besar se-Indonesia untuk besaran ekspor. Ini masuk ke kas negara kita,” ucap Teddi.

Konsep lain, menggenjot pelaku usaha IKM harus mengembangkan karakteristik wilayah yang ada di setiap kecamatan. Ia menuturkan saat ini sedang dilakukan pengkajian dan pengumpulan data yang diperlukan. “Pada 2020 sudah mulai 5 wilayah sudah ada produk unggulan khas potensi di kecamatan masing-masing,” tukasnya. (mg-10/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait