HASIL tidak memuaskan yang dicatat Tim Monster Energy Yamaha pada laga balap perdana seri MotoGP Qatar di Sirkuit Losail membuat banyak pihak yang mempertanyakan masa depan Valentino Rossi. Pebalap berjulukan The Doctor itu langsung menegaskan dirinya fokus pada 6 seri balap awal musim ini ketimbang soal masa depannya. “Saya ingin fokus pada enam seri pertama musim ini, lalu enam seri lagi, begitulah cara kerja saya. Tahun depan, saat saya harus ambil keputusan, semua bergantung pada perasaan saya soal performa motor, kompetitif atau tidak,” ungkap Rossi seperti dikutip dari Tuttomotoriweb, Minggu (24/3). Pernyataan Rossi tersebut memang mengindikasikan Rossi belum dapat memastikan apakah bakal terus ikut balapan hingga 2022. Ya, Rossi memang masih punya kontrak dengan Yamaha hingga tahun 2020. Sebagaimana diketahui sejak memulai debut di MotoGP, Rossi memang menjadi salah satu pebalap yang memiliki nama besar. Bahkan hingga pada saat ini saja, Rossi masih menjadi pebalap dengan reputasi tertinggi dibandingkan para rivalnya. Hal tersebut terbukti dengan besarnya basis pendukung Rossi yang tersebar di segala penjuru dunia. Dengan besarnya basis pendukung Rossi, wajar jika banyak yang berpendapat bahwa MotoGP takkan pernah sama lagi ketika The Doctor –julukan Rossi– pensiun nanti. Terlebih saat ini Rossi sudah berusia 40 tahun, sementara kontraknya bersama Tim Yamaha bakal kadaluwarsa pada akhir 2020 nanti. Rossi pun masih perlu memikirkan matang-matang sebelum benar-benar menambah durasi kontraknya hingga 2022 atau pensiun di 2020. “Masih terdapat banyak waktu untuk memikirkan apa saya ingin melakukannya lagi selama dua musim. Saya belum ambil keputusan dan belum matang memikirkannya,” jelas Rossi. Sementara terkait balapan di Sirkuit Losail, Qatar, Michelin selaku pemasok ban MotoGP membantah klaim Rossi yang menyatakan ada yang aneh dengan ban depannya sehingga membuat performa YZR-M1 kurang maksimal. Menurut pemaparan Manajer Michelin Motorsport khusus bagian kendaraan roda dua, Piero Taramasso, buruknya performa Rossi bukanlah karena permasalahan ban. Buruknya kinerja YZR-M1 itu dikarenakan set-up yang terpasang kurang tepat untuk diterapkan di Sirkuit Losail, Qatar. Karena itulah sewaktu Rossi melakoni sesi latihan bebas pertama, performanya cukup baik. Namun ketika di sesi latihan bebas kedua ia mengalami penurunan yang cukup drastis. Menurut perkataan Taramasso, settingan motor Rossi membuat kondisi ban jadi cepat aus, jadi ketika di sesi setelah latihan bebas pertama laju kuda besi pebalap berpaspor Italia tak bisa maksimal. “Tampaknya itu terkait dengan set-up motor (Ross). Rossi mengerem sangat keras, terlambat, tidak seperti Marc (Marquez), namun cukup mendekati. Dia cukup agresif dan dia membutuhkan keseimbangan yang sangat, sangat baik untuk mengimbangi ban depannya,” jelas Taramasso, dikutip dari Motorsport. "Di lintasan Sirkuit Losail khususnya, dia memiliki masalah. Dengan pasir di lintasan, kelembaban, suhu rendah, setiap pembalap memiliki masalah untuk membuat ban depan bekerja, dan jika penyesuaian Anda tidak sempurna, Anda menciptakan graining (karet ban mengelupas dan menempel pada bagian luar ban sehinggap memperburuk grip) dan ban Anda cepat aus." (apw/okz)
Jelang MotoGP Argentina, Rossi Fokus 6 Seri Balapan
Senin 25-03-2019,03:12 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :