Menag: Lewat Imlek Ajarkan Toleransi

Selasa 12-02-2019,03:50 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA-Menteri Agama Republik Indonesia mengajak warga menghayati perayaan Imlek untuk keutuhan NKRI. Yakni dengan, menjadikan Imlek ajang untuk menguatkan toleransi antarumat beragama. Hal ini disampaikan Menag dalam acara perayaan Imlek ke-20 yang diadakan di Theater Garuda Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (10/2). Dalam sambutannya, Menag RI, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, setiap tahun Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) selalu menetapkan hari libur nasional. “Imlek menurut perspektif Kementerian Agama juga hakikatnya menurut pemerintah itu adalah hari raya agama yang harus dikhususkan sama seperti hari raya lain juga harus menjadi hari libur nasional,” ujarnya. Lukman menambahkan, walaupun berbeda adat dan kebudayaan warga Khonguchu yang tinggal dan menetap di Indonesia tetap harus dihargai dan dihormati. “Meskipun memiliki cara pandang, tradisi dan budaya yang berbeda tetap harus dihormati dan dihargai,” tambahnya. Dalam kesempatan itu Lukman juga berpesan, walaupun berbeda kaidah harus tetap menjujung tinggi nilai-nilai keagamaan dengan saling toleransi antar umat beragama. “Kalau di Islam ada peringatan Maulid Nabi, Kristen ada Natal dan Paskah, Hindu ada Nyepi, Budha ada Waisak begitupun Khonguchu juga ada Imlek. Walaupun berbeda-beda, tapi tetap harus bertoleransi. Agar tercipta kerukunan antar-umat beragama,” pesannya. Sementara itu, Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonguchu Indonesia (Matakin) pusat, Budi Santoso Tanuwibowo mengatakan, di acara perayaan Imlek Nasional 2570 Kongzili yang ke-20 itu, dirinya berterima kasih kepada presiden terdahulu yang telah mencetuskan hadirnya khonghucu di Indonesia. “Pertama saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Abdurrahman Wahid yang telah hadir diperayaan Imlek yang pertama dan kedua di 2000 dan 2001 juga Presiden Megawati Soekarnoputri yang hadir pada Imlek tahun 2002-2004 dan Presiden SBY,” ujarnya. Budi menambahkan, agar pada perayaan di 2019 para agamasan bisa lebih menjadi panutan dan memberikan kasih sayang kepada umat beragama. “Saya berharap dari perayaan tahun ini para agamasan bisa memperbanyak pesan atau ajakan persaudaraan dan kasing sayang sesama warga atau umat beragama,” tambahnya. Budi juga mengimbau, agar msyarakat dapat saling bahu-membahu membantu sesama yang masih membutuhkan. “Saya mengimbau seluruh masyarakat untuk saling menolong dan membantu sesamanya. Mengingat masih ada sekitar 9,66% rakyat Indonesia yang masih berada di bawah garis kemiskinan,” imbaunya. (mg-4)

Tags :
Kategori :

Terkait