TIGARAKSA - Kepolisian Polresta Tangerang mewaspadai adanya terorisme dan radikalisme di Kabupaten Tangerang. Untuk itu, mereka menggandeng MUI dengan Pemkab Tangerang melakukan seminar deteksi dini dan pencegahan tindakan terorisme dan radikalisme, kepada tokoh agama se-Kabupaten Tangerang di Gedung Serba Guna Pemkab Tangerang, Rabu (23/1). Turut menjadi pemateri Kepala Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazarudin Umar. Turut hadir Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Wakapolda Banten Brigjen Tomex Kurniawan, Kapolresta Tangerang Sabilul Alif, dan seluruh jajaran kepolisian Polresta Tangerang. Komjen Pol Suhardi, langkah pencegahan terorisme serta penyebaran faham radikalisme cukup banyak terjadi di daerah. Sehingga pemimpin dan pemuka agama bersatu untuk melakukan tindakan pencegahan serta deteksi dini. Ia berharap bersatunya pemimpin dengan pemuka agama bisa memberikan kedaiaman di lingkungan masyarakat. "Memberikan pencerahan kepada tokoh ulama dan umaro, dari sisi agama dan penanggulangan terorisme khususnya pencegahan. Fenomena itu banyak terjadi di daerah, contohnya isu Syiria serta mantan napi yang tinggal di sini. Kemudian buah-buah pikiran yang memprovokasi di lingkungan. Diharapkan ulama dan umaro bisa mendinginkan suasan serta paham upaya yang harus dilakukan dalam pencegahannya," katanya. Suhardi menghimbau masyarakat untuk tidak terbawa kepada isu yang dibuat kelompok tertentu yang memanfaatkan momen pemilihan Presiden pada April 2019 untuk melakukan pecah belah bangsa. "Kita mencari kedamaian tidak usah masuk ke ranah itu (pilpres-red). Kita cari sebabnya supaya tidak terjadi di sini dan bagaimana pencegahan. Yang penting soliditas di masyarakat," lanjutnya. Hal serupa juga disampaikan, Nazarudin Umar, ia menyebutkan, kekerasan tidak dibenarkan oleh ajaran Islam. Dirinya mengajak masyarakat untuk meniru sifat Syekh Nawawi Al-Bantani, ulama Banten yang mengemuka di dunia. "Orang yang mendalami agamanya akan lebih menjadi arif serta hatinya lembut, seperti Syekh Nawawi Al-Bantani," tuturnya. Dalam sambutannya, Ahmed Zaki Iskandar memaparkan, upaya yang ditempuh bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tangerang. Selain itu, Zaki turut memuji kinerja Kapolresta Tangerang yang menurutnya banyak membantu untuk pencegahan tindak terorisme serta radikalisme. "Jumlah penduduk Kabupaten Tangerang yang sudah mencapai lebih dari tiga juta penduduk dengan pertumbuhan penduduk mencapai 3,5 persen per tahun, merupakan wilayah yang padat serta menjadi heterogen dengan banyak pendatang. Saya sangat mengapresiasi langkah Kapolresta Tangerang yang gesit untuk membuat kondusif, serta turut membantu dalam Pemkab Tangerang," kata Zaki. Sementara, Brigjen Tomex Kurniawan, mengatakan, tindakan terorisme serta radikalisme dapat mengganggu laju perekonomian nasional. Dimana menurutnya, untuk menciptakan laju ekonomi yang baik membutuhkan investasi, penduduk, serta kondisi wilayah yang kondusif. Ia menyebutkan di masa depan perkonomian masuk ke empat besar di dunia, dengan melihat pertumbuhan saat ini diatas lima persen yang tidak sepenuhnya dapat dicapai oleh negera lain. "Sedikit saya membeberkan bahwa tindakan terorisme bisa menyesarakan kehidupan masyarakat, sehingga berhubungan dengan laju pertumbuhan ekonomi secara nasional. Saat ini saja pertumbuhan kita di atas lima persen yang tidak semua negara bisa mencapai. Ke depan kita masuk empat besar dunia setelah Cina, Amerika Serikat, dan India," pungkasnya. (mg-10/mas)
Deteksi Terorisme Jelang Pilpres
Jumat 25-01-2019,05:57 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :