TIGARAKSA - Diluncurkannya program three ehds oleh Kementrian Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada 2016, dengan konsep mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri kesenjangan ekonomi. Untuk mewujudkan itu di daerah, Pemerintah Kabupaten Tangerang yang berpenduduk mencapai 3.584.770 jiwa. Dengan jumlah laki-laki sebanyak 1.833.470 jiwa, adapun perempuan sebanyak 1.751300 jiwa. Untuk melindungi perempuan dan anak, Pemkab Tangerang menerbitkan peraturan daerah Nomor 7 tahun 2018, tentang perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan dan Peraturan Bupati No. 104 Tahun 2016, sebagai dasar dibentuknya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang. Selain itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang, untuk pertama kalinya menggelar pemilihan perempuan inspiratif 2018 yang dirangkai dengan HUT ke-75 Kabupaten Tangerang, dan Hari Ibu ke-90 di Gedung Serba Guna (GSG) Puspemkab Tangerang di Tigaraksa, belum lama ini. Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang Tuti Sujana, kegiatan tersebut bertujuan salah satunya untuk menginspirasi para perempuan, lain untuk berbuat lebih banyak di masyarakatnya. "Diharapkan akan timbul perempuan inspiratif lainnya di setiap pelosok Kabupaten Tangerang," katanya, kepada Tangerang Ekspres saat ditemui di ruangannya, Rabu (2/1). Tuti memaparkan, inspiratif yang dimaksud yakni perempuan yang telah berkiprah di masyarakat dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun lingkungan yang dilakukan secara terus menerus untuk masyarakat. "Minimal satu kampung, dan tiga tahun secara berkelanjutan mereka mengabdi di masyarakat," lanjutnya. Dalam kegiatan tersebut, diikuti sebanyak 30 peserta dengan berbagai talenta dari 29 kecamatan se-Kabupaten Tangerang dan dipilih sebanyak sepuluh finalis terbaik dengan latar belakang yang berbeda. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang Deden Soemantri, mengatakan, kegiatan tersebut sebagai penyemangat untuk terus berbuat banyak di lingkungan masyarakat. Sedangkan untuk juri sebanyak empat orang dari lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tangerang terdiri dari unsur Dewan Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, PKK, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Kesepuluh finalis diseleksi menjadi empat pemenang dengan ketegori perempuan inspiratif yang disematkan kepada Sukmariah asal Kecamatan Solear, favorit dipegang oleh Hatijah dari Kecamatan Kemiri, untuk perempuan persahabatan dianugrahkan kepada Grahini Suswanti, dan Nigrum dari Kecamatan Jambe yang mendapatkan predikat sebagai perempuan tangguh. Sukmariah, menceritakan saat dirinya tergerak untuk berbuat banyak bagi lingkungan yakni bermula saat usaha limun milik orang tuanya bankrut pada 1998. Dimana ia masih masih duduk dibangku tingkat SMA kelas dua semester akhir. Kemudian ia mempelopori pemberdayaan masyarakat lewat koperasi simpan pinjam yang didirikan 2010 di Desa Munjul, Kecamatan Solear. Lewat lembaga itu, ia membantu warga untuk berwiraswasta mandiri mulai dari pelatihan, permodalan, dan membantu mencarikan pangsa pasar. "Di luar itu, saya dan sumai mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Sirojul Athfal dengan tingakatan SMA. SMP, MI, MDA, TPQ, Ponpes, dan Majlis Talim gratis untuk anak-anak yatim piatu, dan dhuafa. Kita juga ajarkan belajar kerajinan, bercocok tanam, dan menjahit," papatnya Selain itu, salah satu nominasi sepuluh finalis, diraih Widi warga Cikupa, dimana dirinya sebagai pelopor Pusat Pendidikan Keluarga (Puspaga), taman baca, dan kampung hijau, "Saat ini saya persiapan untuk Adi Pura tingkat Nasional mewakili Kabupaten Tangerang," katanya. (mg-10/mas)
Perempuan Hebat Kabupaten Tangerang 2018
Kamis 03-01-2019,04:21 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :