Pemkot Tangsel Sambangi Kota Serang, Sinyal Kerja Sama Sampah Kembali Menguat
WAWANCARA: Wali Kota Serang Budi Rustandi saat diwawancarai wartawan usai menerima kunjungan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie di Puspemkot Serang, Selasa (16/12).(Aldi Alpian Indra/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menyambangi Pemerintah Kota Serang, Selasa (16/12). Kunjungan yang dikemas dalam agenda silaturahmi tersebut turut membuka ruang komunikasi awal terkait potensi kerja sama pengelolaan sampah antardaerah, meski belum mengarah pada keputusan teknis.
Rombongan Pemkot Tangsel dipimpin langsung Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dan diterima oleh Wali Kota Serang Budi Rustandi di Ruang Rapat Wali Kota Serang.Peretemuan tersebut dilakukan tertutup.
Wali Kota Serang Budi Rustandi mengatakan, agenda pertemuan pada prinsipnya merupakan silaturahmi sekaligus konsultasi antarpemerintah daerah. Ia menyebut, Pemkot Tangsel saat ini menghadapi tantangan penyesuaian anggaran yang cukup besar.
“Ya agenda itu silaturahmi saja, sambil konsultasi. Mereka kan pemotongan anggarannya sekitar Rp580 miliar, kalau kita sedikit. Intinya silaturahmi,” kata Budi kepada wartawan.
Meski demikian, Budi tidak menampik adanya pembahasan ringan mengenai persoalan sampah. Isu tersebut mencuat seiring dorongan pemerintah pusat agar daerah mulai membuka pola kerja sama lintas wilayah dalam pengelolaan dan pemrosesan sampah.
“Kalau ngobrol sedikit ya ada soal sampah. Tapi belum mengarah ke sana. Kita lihat dulu, terutama terkait PSEL seperti apa. Kalau memang masih kurang, ya harus kerja sama,” ujarnya.
Menurut Budi, Pemkot Serang pada prinsipnya terbuka terhadap kerja sama pengelolaan sampah dengan daerah lain, selama memberikan manfaat konkret bagi Kota Serang. Ia menegaskan, kerja sama tidak sekadar memindahkan beban sampah, melainkan harus berbasis pemrosesan dan teknologi.
“Terbuka. Tapi harus disesuaikan dengan kemauan kita dan apa kontribusi yang diberikan kepada Kota Serang. Harus bermanfaat,” tegasnya.
Ia juga menyinggung program nasional pengolahan sampah menjadi energi yang tengah didorong pemerintah pusat. Program tersebut, kata Budi, membutuhkan pasokan sampah dalam jumlah besar agar dapat berjalan optimal.
“Kalau manfaatnya luar biasa, apalagi bisa mengolah minimal 1.500 ton sampah per hari menjadi energi, itu sangat diperlukan. Ini kan program danantara nilainya sampai Rp5,7 triliun,” jelasnya.
Budi menambahkan, saat ini Pemkot Serang tengah mengejar penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan dua daerah lain serta pemerintah provinsi. Ia menyebut tenggat waktu pengajuan kerja sama cukup ketat.
“Kita lagi kejar MoU dengan dua daerah lagi. Provinsi juga harus segera menyerahkan, terakhir besok tanggal 17. Kalau tidak menyerahkan, bisa gagal,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Farach Richi menegaskan bahwa pertemuan dengan Pemkot Tangsel masih berada pada tahap penjajakan awal. Belum ada kesepakatan maupun perhitungan teknis yang dibahas secara mendalam.
“Dari Pemkot Tangsel ini baru penjajakan untuk kerja sama pengelolaan dan pemrosesan sampah,” kata Farach.
Sumber:

