Proyek Drainase Depan PT Bosung Kembali Terhenti, Terhambat Tiang Kabel Internet di Jalan Pasar Kemis–Rajeg
TIANG INTERNET: Proyek lanjutan pembangunan drainase di Jalan Pasar Kemis–Rajeg, Sukatani, Rajeg, Kabupaten Tangerang, tepatnya dekat PT Bosung Indonesia, menghadapi kendala akibat terhalang tiang kabel internet, Kamis (4/12).-(Zakky Adnan/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, RAJEG — Proyek lanjutan pembangunan drainase di Jalan Pasar Kemis–Rajeg, Sukatani, Rajeg, Kabupaten Tangerang, tepatnya dekat PT Bosung Indonesia, menghadapi kendala serius. Pemasangan u-ditch (saluran beton pracetak) untuk drainase di empat titik tidak dapat dilakukan karena terhalang tiang-tiang jaringan internet.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek drainase tersebut dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Tofik Hidayat, membenarkan adanya hambatan ini.
“Kami sudah koordinasi dengan pemilik jaringan internet terkait solusi pemindahan tiang. Proyek drainase ini penting untuk mengatasi persoalan banjir di ruas jalan tersebut,” ungkapnya, Kamis (4/12).
Di lokasi pembangunan, tampak sejumlah u-ditch yang seharusnya sudah terpasang masih menumpuk. Para pekerja tidak bisa melanjutkan pemasangan karena keberadaan tiang-tiang milik penyedia layanan internet.
Seorang pekerja proyek yang berada di lokasi, Aprudin, menyampaikan keluhannya. “Kalau bisa dicabut ini (tiang-tiang wifi),” ujarnya, menggarisbawahi perlunya pemindahan tiang agar pekerjaan drainase bisa dilanjutkan sesuai rencana.
Sebelumnya, proyek pembangunan drainase yang vital untuk penanganan banjir di alamat tersebut terhenti total sejak Senin, 17 November 2025. Penghentian ini dipicu oleh sekelompok orang yang mengaku dari salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) di Banten. Penghentian proyek ini berawal dari aksi sekelompok oknum ormas yang merasa kecewa karena tidak berhasil menemui orang yang mereka tuju di lokasi proyek.
Proyek ini bertujuan mengatasi masalah banjir, khususnya di depan PT Bosung Indonesia. Proyek drainase dengan panjang 185 meter ini merupakan proyek lanjutan dari pekerjaan sebelumnya sepanjang 200 meter.
Terhentinya proyek yang sangat dinantikan warga ini menuai kekhawatiran masyarakat. Warga berharap agar proyek penanganan banjir tersebut dapat segera dilanjutkan kembali.
Kamarnya, proyek ini beroperasi kembali dan disambut lega warga. Kondisi drainase yang buruk di depan PT Bosung Indonesia kerap memicu genangan air tinggi saat hujan deras.
Untuk informasi, pembangunan lanjutan ini menelan nilai kontrak sebesar Rp397.849.000. Seluruh pembiayaan proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang Tahun 2025. (zky)
Sumber:

