BJB OKTOBER 2025

Underpass Bitung, Mimpi Panjang Solusi Kemacetan di Kabupaten Tangerang

Underpass Bitung, Mimpi Panjang Solusi Kemacetan di Kabupaten Tangerang

SIMPANG BITUNG: Alat berat diterjunkan meratakan bangunan di samping Jalan Simpang Bitung, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.(Dok. Humas Pemkab Tangerang)--

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Penantian panjang masyarakat pengguna jalan Tangerang - Balaraja akhirnya terjawab. Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) akan membangun underpass di Bitung, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

Bagi pengguna jalan Tangerang – Balaraja, pasti tahu Simpang Bitung. Jalanan yang tiap pagi, siang hingga malam hari kerap macet. Jalur arteri truk barang dan aktivitas ekonomi dari Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang ke Kota Tangerang hingga Jakarta.

Bagi Slamet (42), sopir truk pasir dari Balaraja, kemacetan Bitung sudah seperti teman lama. ”Kalau lagi parah, sejam baru bisa lewat sini. Capek di jalan, bensin juga boros,” katanya.

Ia membawa truk kontainer dari Jayanti hendak ke Jakarta. Butuh waktu sekitar 1 jam hanya untuk melewati Simpang Bitung dari Cikupa. Namun kabar pembangunan Underpass Bitung membawa harapan baru. Setelah bertahun-tahun tertunda karena masalah pipa gas Sumatera–Jawa, kini proyek senilai Rp103 miliar itu siap dimulai November 2025.

Warga berharap, terowongan sepanjang 350 meter ini bisa mengakhiri penantian mereka. ”Kalau underpass jadi, paling enggak jalan ke Tangerang nggak macet kayak sekarang,” kata Rina (34) salah satu warga Kabupaten Tangerang saat ditemui Tangerang Ekspres, belum lama ini.

Tak hanya memperlancar arus kendaraan, pembangunan ini juga jadi simbol kompromi antara pembangunan infrastruktur dan keamanan energi nasional. Setelah perdebatan panjang antara Pertamina Gas dan Kementerian PUPR, akhirnya ditemukan titik temu. Pipa gas aman, lalu lintas pun lega.Simpang Bitung akan berubah wajah dari simpul macet menjadi simbol kolaborasi pembangunan.

Kepala Bidang Jalan dan Jembata Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Ardiansyah Putra mengatakan, detail engineering desain (DED) Underpass Bitung sudah final. Terowongan sudah bisa dibangun pada November 2025.”Pipa gas tidak terlewati proyek ini dan ini tentu angin segar bagi masyarakat. Karena Underpass Bitung menjadi solusi mengatasi kemacetan,” jelasnya, Senin, (3/11).

Kata dia, terowongan bawah yang dibangun ini akan mengurai titik kemacetan di ruas Jalan Nasional Tangerang - Balaraja. Ia mengatakan, pembangunan underpass akan berlangsung selama 16 bulan, meliputi tahun anggaran 2025 hingga 2027. Anggaran yang disediakan sebesar Rp103 miliar di tahun 2025.

Pembangunan dimulai pada November bila tidak ada kendala tender lelang di Kementerian Pekerjaan Umum. Kata Ardiansyah, sudah ada penyesuaian rencangan teknik oleh Kementerian PU.”Detail Engineering Design (DED) sudah mendapat review dari Kementerian PU. Desain awal yang semula mempertimbangkan jalur pipa gas kini sudah disesuaikan sehingga pembangunan bisa berjalan,” ujarnya.

Underpass akan memiliki panjang total 350 meter dengan boks terowongan sekitar 50 meter. Dinding terowongan setinggi 12 meter. Sehingga, kata dia, dapat dilalui kendaraan besar termasuk truk. Nantinya, kendaraan dari arah Balaraja menuju Tangerang tetap melintas di jalur atas. Sementara arus kendaraan dari arah Tangerang ke Balaraja melewati terowongan bawah atau under pass.

”Dengan pola itu, arus lalu lintas bisa terpecah. Pengguna jalan dari arah Tangerang yang menuju Curug bisa langsung memotong ke kiri sehingga kepadatan di titik simpang Bitung bisa terurai,” jelasnya.(sep)

Sumber: