Bekas Gedung SD Dibangun Pusat Oleh-oleh

Bekas Gedung SD Dibangun Pusat Oleh-oleh

TANGERANG - Pemkot Tangerang akan membangun pusat oleh-oleh khas Kota Tangerang. Rencananya akan ditempatkan di gedung bekas SDN Rawa Bokor, Jalan Husain Satranegara, Kecamatan Benda. Pembangunan pusat oleh-oleh tersebut karena berdekatan dengan Bandara Soekarno-Hatta. Sehingga dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Kota Tangerang. Menurut Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, akan mengoptimalkan gedung bekas SDN Rawa Bokor untuk dijadikan tempat pusat oleh-oleh khas Kota Tangerang. Apalagi, lokasinya sangat dekat dengan Bandara Soetta. Dipastikan para wisatawan akan datang untuk mencari jajanan serta oleh-oleh Khas Kota Tangerang. "Pemilihan lokasi pusat oleh-oleh di wilayah Benda tentunya bukan tanpa alasan. Kecamatan Benda yang strategis menjadikan Benda sebagai pusat bisnis menjanjikan dengan Bandara Soekarno-Hatta di dalamnya,"ujar Arief, Senin (3/12). Arief mengatakan, pembangunan pusat oleh-oleh tersebut diharapkan bisa mengangkat potensi masyarakat Kecamatan Benda dan juga Kota Tangerang dari segi bisnis. Karena memang, dipastikan ke depanya jika sudah berdiri, Kecamatan Benda akan didatangi para wisatawan yang mencari oleh-oleh untuk bingkisan. "Saya yakin, ke depan jika ada pusat oleh-oleh di tempat ini potensi perekonomian akan berkembang pesat. Apalagi lokasi sangat dekat dengan Bandara Soetta, kita akan memanfaatkan segala potensi yang ada untuk memajukan Kecamatan Benda,"ungkapnya. Arif juga meminta kepada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) untuk segara membangun di tahun anggaran 2019. Jika tidak segera maka sangat disayangkan bangunan tersebut terbengkalai dan tidak digunakan. "Saya sudah perintahkan Disperkim untuk segera membangun gedung bekas SDN Rawa Bokor ini untuk menjadi tempat pusat oleh-oleh. Kita juga akan memasukan kerajinan masyarakat Benda di tempat ini, jadi adanya bangunan ini bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar,"paparnya. Arief menambahkan, pembangunan pusat oleh-oleh tersebut jangan hanya diisi dengan stand saja. Harus ada tempat workshop dan pelatihan gratis untuk masyarakat. "Kalau hanya stand jualan dan juga resto rasanya sangat kurang. Saya juga akan meminta Disperkim membangun tempat workshop dan pelatihan gratis. Jadi jika ada turis atau wisatawan para pengerajin bisa menggunakan tempat pelatihan dan juga workshop itu,"tutupnya. (mg-9)

Sumber: