Jelang Kualifikasi Olimpiade 2020, Mengejar 10 Tiket Tokyo

Jelang Kualifikasi Olimpiade 2020, Mengejar 10 Tiket Tokyo

PENGURUS Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) berambisi meloloskan dua wakil untuk masing-masing nomor atau 10 tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo. Karena itu, PBSI berencana mulai merancang para atlet yang berpeluang tampil di Negeri Sakura tersebut. Kabid Binpres PP PBSI Susi Susanti mengatakan, atlet pada nomor tunggal harus masuk peringkat 16 besar dunia agar lolos ke Olimpiade. Sedangkan ganda harus bisa menduduki delapan besar. “Pastinya kami mau loloskan sebanyak-banyaknya per sektor untuk menuju Olimpiade. Proses seleksi juga sudah mulai tahun depan. Sekarang kami punya strategi agar ranking anak-anak masuk,” ujar Susi saat dihubungi, Rabu (26/12). Peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona ini mengakui tak mudah mengejar target itu. Apalagi persaingan juga semakin ketat. Selain itu, jelasnya, pebulutangkis Indonesia juga memiliki sejumlah pekerjaan rumah. Salah satunya adalah memperbaiki konsistensi permainan, salah satunya di sektor tunggal putra. Performa Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie sepanjang tahun ini cukup bagus, terutama di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Hanya saja, terkadang mereka masih tampil tak stabil. Anthony bahkan harus menutup musim sebagai juru kunci babak penyisihan di BWF World Tour Finals, pekan lalu. “Kita lihat konsistensi mereka belum. Di satu pertandingan bisa juara, tapi di lainnya kalah. Konsistensinya perlu ditingkatkan. Jadi selain ranking, persiapan, kematangan, kesiapan atlet harus ditingkatkan. Begitu juga dengan teknik, fisik, dan kemampuan mengatasi kesulitan," ujar istri Alan Budi Kusuma. Anthony dan Jonatan, nilai Susi, belum menemukan pola permainan terbaiknya. Hal ini membuat mereka terkadang tampil bagus di satu pertandingan, kemudian anjlok saat tampi di turnamen lainnya. Kendati menargetkan dua wakil setiap sektor, dikatakan Susy, PBSI akan membiarkan persaingan terbuka bagi semua atlet. Artinya tak menutup kemungkinan pemain pelapis yang berkesempatan menuju Tokyo. Sektor tunggal putra pun diyakini memiliki lima kandidat. Selain Anthony dan Jonatan, menurut Susy, kemampuan Ihsan Maulana Mustofa, Firman Abdul Kholik, dan Chico Aura Dwi Wardoyo patut diperhitungkan. “Kami berikan peluang seadil-adilnya untuk mereka bersaing. Saya tidak ingin hanya mengandalkan dua pemain. Ini untuk mengantisipasi jika ada yang cedera,” kata Susy. Selain menyiapkan atlet elite menuju Olimpiade 2020, Susi mengatakan, PBSI juga punya program khusus pemain muda. Mereka ditargetkan menorehkan prestasi di ajang Kejuaraan Asia Junior 2019 dan Kejuaraan Dunia Junior 2019. PP PBSI pun berupaya mengembangkan pendidikan dan kepelatihan di daerah. Salah satu cara lewat jalur pendidikan di sekolah dan pelatihan guru olahraga melalui program Shuttle Time. “Kami juga akan melakukan peningkatan dan pengembangan program sport science dalam hal performance analysis,” tutupnya. (apw/jpg)

Sumber: