Jelang Pemilu 2019, Pemuda Perlu Pendidikan Politik

Jelang Pemilu 2019, Pemuda Perlu Pendidikan Politik

TANGERANG - Jelang Pemilu 2019, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang menggelar pertemuan antarlembaga di Gor Neglasari, Selasa (11/12). Pertemuan tersebut sekaligus memberikan pemahan dan pendidikan politik agar Pemilu berjalan kondusif dan tertib tanpa harus ada permusuhan. Pertemuan dihadari perwakilan LSM, partai politik, organisai kepemudaan dengan menghadirkan pembicara dari Badan Cyber dan Sandi Negara, Kemenkopulhukam dan tim pakar dari Kementerian Pertahanan. Menurut Kepala Kantor Kesbangpol Temmy Mulyadi, pihaknya perlu memberitahuankan informasi terkini untuk mendeteksi kerawanan Pemilu. Bahkan tidak hanya itu pemahan politik juga diberikan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan pelaksanaan Pemilu khusunya di Kota Tangerang bisa berjalan dengan kondusif. "Memasuki tahun Politik, Kota Tangerang masyarkatnya sudah sangat cerdas dan bijak. Dipastikan pada saat pemilu masyarakat bisa menjaga kondusifitas, jadi tidak akan ada kericuhan dalam bentuk apapun,"ujarnya. Temmy juga menyampaikan, program pembangunan Kota Tangerang saat ini sangat baik karena masyarakatnya sangat kondusif walaupun beragam suku dan agama. Bahkan, pada Pilkada beberapa waktu lalu masyarakat bisa menjalankan Pemilu dengan baik dan kondusif sehingga pesta demokrasi berjalan dengan lancar. "Pak walikota berpesan, Pemilu 2019 nanti diharapkan bisa meningkatkan tali persaudaraan. Jangan sampai beda pandangan malah terpecah belah," ungkapnya. Terpisah Asisten Deputi Kemenko-Pulhukam Laksamana Pertama TNI Jaya Darmawan mengatakan, jelang Pemilu masyarakat harus benar-benar diberikan pemahan dan pendidikan politik. Karena memang dengan cara tersebut, masyarakat bisa paham dan cerdas dalam politik. Bahkan nantinya masyarakat bisa memfilter mana yang harus diterima dan mana yang tidak. Sehingga kondisifitas bisa terbentuk karena masyarakat itu sendiri. "Saya rasa, kegiatan pertemuan ini sangat bagus karena masyarakat dari berbagai elemen diberikan pemahaman dan pendidikan politik untuk bisa menjaga kondusifitas,” ujarnya. Hal ini sangat penting, mengingat saat ini sudah masuk dalam tahun politik untuk itu kondusifitas memang harus dibentuk dan dijalankan dari masyarakat. Jaya mengatakan, saat ini berita hoax penyebaran isu sara sangat kental di masyarakat. Apalagi banyak kaum muda yang terlibat dalam dunia politik, mereka harus diberikan pembekalan agar tidak salah paham. Bahkan pada Pemilu mendatang akan didominasi anak-anak muda. "Kedepan kaum milenial sangat antusias dalam perpolitikan. Untuk itu kita harus memberikan pemahan kepada mereka serta pendidikan politik yang baik dan benar agar mereka tidak terjerumus kepada politik yang salah,"tutupnya. (mg-9)

Sumber: