Masjid Harus Jadi Tempat Menimba Ilmu
CIPUTAT-Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tangsel mendorong agar masjid menjadi tempat menimba ilmu. Hal ini sesuai dengan fungsi masjid di zaman Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, DMI getol melakukan pembinaan pada para pengurus masjid. Ketua DMI Kota Tangsel Heli Slamet Sumardi mengungkapkan, DMI terus berupaya memberdayakan masjid-masjid di Kota Tangsel. Ia berharap, semua pihak mau terlibat untuk bersama-sama memakmurkan masjid. Dan, menjadikan masjid sebagai universitas terbuka atau tempat menuntut ilmu. "Sehingga betul-betul girah keagamaannya di masjid menjadi lebih terasa. Syiar lebih membooming dan masyarakat rajin ke masjid," kata Heli, kemarin. Untuk mencapai target itu, menurut Heli, DMI sudah melaksanakan Halaqah bagi 50 Imam dan Khotib Masjid yang ada di Kota Tangsel. Halaqah tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas Imam dan Khotib agar memenuhi syarat karena, menyangkut kesahan salat berjamaah dan bagi setiaap jamaah. "Yakni, kriteria secara tajwid-nya sudah memenuhi syarat apa belum dan itu yang paling pokok," ujarnya. Heli menambahkan, imam dan khotib bila hafalannya lebih banyak maka itu akan lebih baik. Tujuan dari halaqah tersebut menurut Heli agar semua masjid di Tangsel imam dan khatibnya memenuhi syarat. Di Tangsel saat ini ada 650 masjid dan 1.195 musala. "Dari sekian banyak masjid yang ada, rata-rata imamnya sudah memenuhi syarat tapi, masih ada beberapa yang kriterianya belum terpenuhi," tambahnya. Masih menurutnya, DMI memiliki tugas untuk menyampaikan dan ingatkan kepada imam yang belum penuhi syarat. Itu harus dibenahi karena menyangkut jamaah masjid dan ketenangan orang yang berjamaah. "Halaqah imam dan khotib akan kita lakukan rutin untuk mengingatkan kepada mereka memenuhi syarat," jelasnya. Selain menggadakan halaqah, DMI Tangsel juga melakukan bersih-bersih 100 masjid yang kerja sama dengan Yayasan Unilever dan itu dimulai sejak Agustus. Tujuannya agar masyarakat sadar bahwa kebersihan masjid itu tanggung jawab bersama. Sehingga ada gotong-royong bersama jamaah. "Karena melibatkan masyarakat maka kebersihan masjid jangan hanya dibebankan kepada marbot saja tapi, jamaah harus berpartisipasi juga. Makanya kita konsepnyaa gotong-royong dan punya rasa memiliki," ungkapnya. (bud/esa)
Sumber: