Polri Buru Pemilik AKun Twitter @Fadlizon_ Penyebar Hoax

Polri Buru Pemilik AKun Twitter @Fadlizon_ Penyebar Hoax

JAKARTA - Akun twitter @fadlizon_ membuat hoax. Cuitannya bisa membuat solidarotas di tubuh Polri bisa terganggu. Akun tersebut seolah-olah menyebut Kapolri saat ini membela kekuasaan. Akun hoax yang mengatasnamakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon membuat cuitan yang dianggap dapat mengganggu solidaritas Polri. Isi cuitan tersebut adalah 'Jika Pak Prabowo Subianto terpilih jadi Presiden Republik Indonesia, kita akan pilih Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto sebagai Kapolri. Jujur, relijius, sederhana. Kita butuh polisi yang berpihak kepada rakyat. Bukan kepada kekuasaan.' Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Arief Sulistyanto, memerintahkan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengusut pembuat akun tersebut. "Saya sudah perintahkan Tim Siber untuk investigasi terkait akun hoax ini. Karena dapat merugikan para pihak serta mengganggu solidaritas Polri," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (11/11). Akun yang dimaksud Arief ialah akun @fadlizon_. Akun tersebut menurut Arief bukan dimiliki Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Sebab sangat berbeda dengan akun resmi yang dimiliki Fadli Zon. Pasalnya akun tersebut memiliki tanda underscore(_) di bagian belakang. Sealin itu, akun tersebut tak memiliki centang biru yang jadi penanda akun terverifikasi. Lebih lanjut, Aries menuturkan, pemalsuan akun ini pernah terjadi sebelumnya. Salah satunya mengenai kabar bohong soal kasus aktivis HAM, Munir. " Sebelumnya pernah ada tentang hoax kasus munir," ujarnya. Pasti Terungkap Fadli Zon sendiri mendukung Polri mengusut akun palsu yang mengatasnamakan dirinya. Dia menegaskan akun @fadlizon_ itu bukan miliknya. "Tidak ada itu. Sudah pasti itu akun palsu. Kita tidak pernah memasuki ranah, apalagi interlah institusi kepolisian. Saya harap akun itu di-take down dan diusut orang di baliknya," ucapnya. Fadli yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yakin, Polri bisa mengungkap sosok di belakang akun tersebut dengan cepat. Sebab Polri punya kemampuan dan alat yang mendukung untuk mengusut. "Saya mempercayai Polri memiliki kemampuan, karena Polri memiliki alat untuk mengetahui pembuat dan lokasinya. Jadi akan cepat ditemukan," terangnya. Tidak hanya dirinya, Fadli menceintihkan akun palsu yang pernah ada dengan mengatasnamakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Untuk itu, Fadli berharap tidak cuma ada upaya penindakan. "Saya berharap tidak hanya penindakan setelah banyaknya kasus akun hoax, tapi juga dengan adanya pencegahan. Apalagi yang mengatasnamakan orang tertentu padahal bukan orang itu. Itu kan jadi akun palsu dan bisa disalahpahami," imbuhnya. Sementara itu, Direktur Eksekutif lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Ed Hasibuan mengatakan, agar masyarakat jangan sekali-kali memalsukan akun orang lain. "Karena itu adalah pelanggaran hukum dan meresahkan masyarakat. Walaupun itu isinya baik, tetapi tetap saja itu pelanggaran hukum dan bisa diproses karena melanggar Undang-Undang ITE," ujarnya saat dihubungi Fajar Indonesia Network (FIN), Minggu (11/11). Mantan Komisioner Kompolnas ini meminta kepada pihak kepolisian agar memproses siapa saja yang terbukti memalsukan akun milik orang lain. "Kita minta siapa saja yang melanggar hukum diproses. Banyak sekali akun-akun yang dipalsukan. Untuk nama Kapolri saja sudah berulang kali namanya dicatut. Ini sangat meresahkan," terangnya. (af/fin)

Sumber: