Bangli PKL Dibongkar

Bangli PKL Dibongkar

CIPUTAT-Lantaran kerap mengganggu kenyamanan pengguna jalan khususnya pejalan kaki, puluhan bangunan liar yang dijadikan pangkalan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Bakti Karya, RT 4/8 Kelurahan Sawah Baru, Ciputat dibubarkan. Petugas menertibkan para pedagang ini pada Senin (29/10). Lurah Sawah Baru Muslim mengatakan, PKL yang ditertibkan berupa gubuk-gubuk liar yang dipakai pedagang menjajakan dagangan, seperti ketroprak, nasi, kopi dan lainnya. "Ada juga bangunan PKL yang dipakai nongkrong pengendara ojek online (ojol)," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (29/10). Muslim menambahkan, sebelum dibongkar pemilih lapak PKL sudah diberitahu agar membongkar sendiri. Namun, peringatan dan himbaun tidak diindahkan sehingga dibongkar paksa petugas. "Dulu PKL pernah kita tertibkan namun, mereka muncul lagi," tambahnya. Masih menurut Muslim, keberadan lapak PKL terrsebut kerap mengganggu arus lalu lintas karena, pada sisi kanan jalan dilakai untuk parkir kendaraan. "Setelah kita tertibkan sencananya lokasi tersebut akan ditata agar lebih indah, contohnya digunakan untuk jual tanaman," jelasnya. Penertiban PKL juga dilakukan disepanjang Jalan Ir. H. Juanda mulai Mega Mall Ciputat sampai UIN Jakarta ditertibkan. Penertiban dilakukan petugas Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Ciputat Timur bersama aparat lainnya. Plt Kepala Seksi Trantib Ciputat Timur Abdul Halim mengatakan, penertiban dilakukan karena PKL berjualan di bahu jalan dan mengganggu kenyamanan orang lain. "Sebelum kita tertibkan para PKL sudah kita peringatkan," ujarnya. Abdul menyebut, sudah memberi imbauan sebelum penertiban agar pemilik membongkar sendiri lapaknya. "Kalau yang tidak ada orangnya kita angkat langsung ke kecamatan dan intinya target Pemkot yang berada di trotoar, kami usahakan kembali ke porsinya masing-masing," tambahnya. Ia berharap, para pengusaha yang sarana parkirnya kurang memadai disepanjang jalan tersebut harus memberikan contoh yang baik. Pihaknya akan mengirim surat teguran kepada pengusaha, agar mereka mengerti bahwa lahan yang mereka gunakan adalah lahan untuk kepentingan umum. "Kita usahakan mencari lahan untuk PKL, sehingga mereka tetap bisa mencari nafkah," tuturnya. (bud/esa)

Sumber: