Pembawa Bendera HTI Ditangkap

Pembawa Bendera HTI Ditangkap

JAWA BARAT--Kasus pembakaran bendera berlafad kalimat tauhid saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Alun-alun Limbangan Garut masih dalam penyelidikan. Pasalnya tiga orang yang melalukan pembakaran statusnya sebagai orang saksi dan pembawa bendera pun baru saja diamankan di Bandung, Kamis (25/10). Kabid Humas Polda Jabar, AKBP Trunoyudo Wisnu Andika menjelaskan telah mengamankan tiga orang dalam video pada 22 Oktober 2018 lalu. Saat ini ketiganya masih berada di Polres Garut dengan permohonan minta pengamanan diri. Perkembangannya, dalam hal ini penyidik Reskrimum Polda Jabar dan Polres Garut telah mengamankan seorang pembawa bendera inisial U di daerah Laswi, Kota Bandung. "Telah mengamankan inisial U yang patut diduga membawa Bendera HTI pada saat perayaan Hari Santri Nasional di Limbangan Garut," kata Trunoyudo di Mapolda Jabar, Bandung, Kamis (25/10). Sebagaimana diketahui, U seorang pemuda asal Garut yang berusia 20 tahun diduga membawa bendera saat peringatan HSN di Garut. Insiden pembakaran bendera karena pihak panitia sudah membuat aturan dan disepakati untuk tidak membawa atribut lain salah satunya bendera HTI saat acara berlangsung. "Terkait U datang ke sana (acara HSN) masih kita dalami, saat kita amankan dan perkembangan akan disampaikan. Penyelidik masih bekerja lebih optimal lagi," ujarnya. Sehingga saat ini, status pembawa bendera tersebut masih diamankan. Hal itu karena adanya petunjuk keterangan tadi bahwa U memang membawa bendera tersebut. Demo Kemenkopolhukam Sementara itu, ribuan orang akan melakukan aksi unjuk rasa di Ibu Kota Jakarta, usai shalat Jumat atau sekitar pukul 13.00 WIB. Hal itu dilakukan pasca aksi pembakaran bendera tauhid oleh oknum Banser saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Limbangan, Garut, Jawa Barat. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Pol Argo Yuwono mengatakan, ujuk rasa bertajuk ‘Aksi Bela Kalimat Tauhid’ ini menamakan kelompoknya Barisan Nusantara Pembela Tauhid (BNPT). Argo pun mengaku telah menerima surat pemberitahuan aksi. "Sekitar 1.000 orang yang akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan surat pemberitahuan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (25/10). Argo menuturkan, massa menjadikan kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha atau Parung Kuda Indosat, Gambir, Jakarta Pusat, sebagai titik kumpul mereka. Kemudian, dari tempat tersebut rencananya mereka akan ke kawasan Depan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam). Pihak kepolisian kata Argo menjelaskan, pihaknya siap mengawal aksi tersebut. Namun, terkait berapa jumlah personel kepolisian yang akan turun ke lokasi, hingga kini Argo belum bisa merincinya. "(Jumlah personel pengamanan) Sedang disusun. Kita akan amankan kegiatan itu," ucapnya. Koordinator Humas dan Media Persaudaraan Alumni 212 Habib Novel Bamukmin, membantah soal beredarnya selebaran yang menyebut dirinya sebagai korlap ‘Aksi Bela Tauhid’ tersebut. "Hoax itu. Aksinya benar tapi saya bukan korlapnya," kata Novel saat dihubungi wartawan. Dalam kesempatan itu, Novel juga membantah bahwa Persaudaraan Alumni 212 menyelenggarakan Aksi Bela Tauhid di depan Kemenkopolhukam. "Bukan. Karena PA 212 fokus aksi yang di Bekasi Aksi Bela Kalimat Tauhid," ucapnya. Lebih lanjut, Novel juga menyayangkan dengan aksi oknum Banser yang membakar bendera tauhid di Garut. Novel menilai oknum Banser sombong dan tidak mau mengakui bahwa bendera yang dibakar berisi kalimat tauhid dan bukan bendera HTI. "Sampai saat ini Banser masih dengan sifat angkuhnya, belum menyampaikan permohonan maaf atas kesalahannya. Dan ini jelas indikasi untuk mengadu domba anak bangsa dan memecah belah bangsa semakin tercium," pungkasnya. (ona/JPC/AF/FIN)

Sumber: