Tak Cuma Pintar, Guru Mesti Kreatif

Tak Cuma Pintar, Guru Mesti Kreatif

SERPONG-Kemajuan sebuah bangsa tergantung generasinya. Maka, guru sebagai penempa generasi di sekolah harus pandai. Yaitu, memiliki kompetensi dan kreativitas. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Kota Tangsel Ngatmin Al Arif dalam seminar pendidikan di Aula Global Islamic School Serpong. Ia mengatakan, seminar tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan guru dalam mendidik siswa di sekolah. "Wawasan guru harus terus diperbarui dan ditingkatkan agar selalu memperoleh ilmu baru," ujarnya, Senin (22/10). Ngatmin menambahkan, profil pendidikan di Tangsel di tingkat Banten masih leading. Hal ini dilihat dari aspek hasil ujian nasional, lomba-lomba olimpiade, olahraga pelajar dan lainnya. Namun, saat ini persaingan tidak hanya tingkat provinsi tapi global, tingkat nasional dan regional. "Dewan pendidikan sangat konsen terhadap mutu pendidikan karena, pembangunan sebuah negara itu bertumpu pada sumber daya manusia (SDM)," tambahnya. Masih menurutnya, SDM yang diperkuat tersebut akan berpengaruh kepada aspek lain, seperti ekonomi ketahanan budaya dan tanpa SDM yang kuat akan mudah rapuh. Negara yang paling makmur di dunia adalah Finlandia, ia adalah negara dalam pembangunan yang bertumpu pada SDM, contoh produknya adalah handphone merek Nokia. Dewan pendidikan ingin mendorong agar sekolah-sekolah di Tangsel memiliki kualitas internasional. Ia mencontohnya, dahulu banyak guru dari Malaysia sekolah dan menuntut ilmu ke Indonesia. Namun, sekarang justru sebaliknya. "Dewan pendidikan ingin mengembalikan itu," jelasnya. Untuk mewujudkan hal tersebut salah satu caranya adalah melakukan penguatan guru. Guru adalah sektor yang paling penting, sarana minim kalau guru kreatif maka bisa teratasi, apalagi jika sarana lengkap, termasuk guru yang kreatif dan punya kompetensi tinggi maka bisa lari. Pria ramah tersebut menjelaskan, kepala sekolah harus memiliki visi maju yang terukur dengan mengedepankan Pelayanan, Penampilan dan Prestasi (3P). "Kepala sekolah harus fokus pada 3P ini," jelasnya. Sedangkan untuk komite sekolah, Ngatmin mengatakan, memiliki peran penting dan sebagai mengendalikan mutu. Komite sekolah itu harus profesional, karena mengontrol guru, sarana, kepala sekolah, kegiatan belajar mengajar. Komite sekolah sudah mengalami metamorfosis dari zaman dulu dan sekarang bisa melakukan edukasi kepada masyarakat. "Trio ini harus berisnergi yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan di Tangsel. Kita jangan berpuas diri di Banten tapi harus internasioanal. Kita ingin negara lain sekolah di Tangsel," tuturnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, membangun karakter bangsa adalah tugas dan inti pokok pendidikan nasional. Sehingga, pendidikan memiliki tugas penting, yakni untuk meniciptakan pribadi yang berkarakter kuat. "Baik secara moral dalam arti mempunyai integritas yang kuat," katanya. Airin menambahkan, keberadaan Dewan Pendidikan harus bertumpu pada landasan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu, pembentukannya harus memperhatikan pembagian peran sesuai posisi otonomi yang ada. Dewan pendidikan memiliki fungsi mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. "Juga melakukan kerja sama dengan masyarakat, menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat," tambahnya. Masih menurutnya, untuk itu ia mengajak untuk mengangkat derajat bangsa melalui pendidikan yang penuh arti. "Membangun kecerdasan hati, dan selalu manambatkan semangat, seraya memohon pancaran berkah pada Illahi," tuturnya. (bud)

Sumber: