Terkait Peluru Nyasar di Gedung DPR, Pelaku Tembakan 290 Peluru

Terkait Peluru Nyasar di Gedung DPR, Pelaku Tembakan 290 Peluru

JAKARTA-- Jika tidak ada aral melintang, hasil uji balistik kasus peluru nyasar di Gedung DPR akan diumumkan, hari ini, Senin (22/10). Kepada polisi, dua tersangka peluru nyasar IAW dan Reiki Meidi Yuwana RMY, mengaku telah menembakkan hampir 300 butir dari total 450 proyektil peluru yang dibeli. Rencana pengumuman uji balistik peluru nyasar itu dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengutarakan, Pusat Laboratorium Forensik hingga kini masih melakukan uji balistik kasus enam peluru nyasar di Gedung DPR. Dia berharap hasil uji balistik akan keluar Senin (22/10). “Senin (hari ini red) hasil uji balistik Puslabfor (terhadap anak peluru nyasar, red) akan keluar,” ungkapnya kemarin. Dedi menerangkan, hasil rekonstruksi nanti akan disandingkan dengan hasil uji balistik. Sehingga akan ditemukan fakta yang kuat dengan dilakukan rekonstruksi juga pembuktian ilmiah tersebut. “Hasil rekonstruksi akan dikuatkan dengan hasil uji balistik Senin besok, jadi lebih komprehensif pembuktian ilmiahnya,” terang Dedi. Dijelaskan dia, pihaknya sudah melakukan rekonstruksi kasus enam peluru yang nyasar ke ruangan kerja Anggota DPR-RI pada, Senin pekan kemarin. Dalam rekonstruksi itu, polisi hadirkan dua pelaku penembakan yakni IAW dan RMY. Dari hasil rekonstruksi, kedua pelaku memeragakan 25 adegan. Proses rekonstruksi sendiri dilakukan tim Polda Metro Jaya yang disaksikan langsung Ketua DPR-RI Bambang Soesatyo yang juga didampingi oleh dua Anggota DPR lainnya, Syarifuddin Sudding, Bobby Rizaldi dan Ketua Perbakin DKI Jakarta Irjen Polisi Setyo Wasisto. Dalam rekonstruksi tersebut, IAW dan RMY juga melakukan adegan pemasangan switch auto di senjata Glock 17 yang diduga digunakan saat menembak. Kepada wartawan di lokasi rekonstruksi, Ketua Perbakin DKI Jakarta Irjen Setyo Wasisto mengatakan, rekonstruksi itu digelar untuk mendukung dan membuat terangnya suatu perkara. Adapun rekonstruksi itu digelar selama dua jam di Lapangan Tembak Senayan. "Jadi ada 25 adegan yang diperagakan tersangka, mulai dari dia datang melakukan kegiatan di lapangan tembak sampai dia kembali," kata Setyo Wasisto akhir pekan kemarin. Meski begitu, Kadiv Humas Polri itu tak menguraikan secara rinci apa saja adegan-adegan yang diperagakan pelaku. Termasuk tak dijelaskannya adegan ke berapa IAW menggunakan auto switch pada senjata apinya hingga membuat peluru nyasar ke Gedung DPR. "Itu susbtansi yah, tapi prinsipnya senjata otomatis itu tak diizinkan untuk olahraga. Kalau ada kejadian seperti itu, itu tanggung jawab bersangkutan," ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi (AKBP) Argo Yuwono menuturkan, dua tersangka penembak IAW dan RMY mengaku telah menembakkan hampir 300 butir dari total 450 proyektil peluru. Fakta itu terungkap dari hasil pemeriksaan polisi terhadap keduanya. Lanjut Argo, kedua tersangka membeli sembilan kotak amunisi dengan total peluru sebanyak 450 butir. "Tersangka sudah menembakkan sekitar 290 butir lebih, dan baru di temukan enam butir sisanya masih misteri," kata Argo kemarin. Ia mengungkapkan, salah satu tersangka menggunakan senjata laras pendek Glock 17. Awalnya tembakan tepat sasaran. Kemudian, pelaku memasang alat switch auto pada senjata sehingga sekali tarik pelatuk mengakibatkan senjata mengeluarkan beberapa tembakan. "Tembakan menjadi tidak terkontrol sehingga tersangka kaget karena tembakan berkali-kali ke arah atas," ucapnya. Argo menegaskan, polisi menjerat kedua tersangka dengan Undang-Undang Darurat tahun 1951. Diketahui, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo sempat meminta agar semua pihak tak menghubungkan kasus peluru nyasar ke Gedung Nusantara I DPR dengan dugaan aksi terorisme. Bamsoet, sapaan akrabnya mengatakan, tak ada kaitannya kasus peluru nyasar tersebut dengan aksi terorisme. Berdasarkan hasil rekonstruksi, peluru nyasar karena ketidaksengajaan. "Sehingga berbagai spekulasi apakah diserang teroris atau segala macam itu bisa terpatahkan. Sekali lagi saya mengimbau awak media, tidak ada gerakan-gerakan yang meneror DPR. Ini adalah kegiatan olahraga yang nyasar ke DPR," kata Bamsoet, saat ditemui di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, Jumat (19/10) kemarin. (RBA/FIN)

Sumber: