10 Relawan Terbang ke Palu, Dibekali 40 Kantong Mayat

10 Relawan Terbang ke Palu, Dibekali 40 Kantong Mayat

CIPUTAT-Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany melepas 10 relawan korban gempa Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tenggara di Balai Kota, Jumat (5/10). Relawan tersebut berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI). Relawan akan terbang ke Palu dengan menggunakan pesawat Garuda, Sabtu (6/10) subuh. Airin mengatakan, yang harus diingat relawan yang dikirim bertujuan untuk membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah. Namun, jangan lupa menjaga diri sendiri, lalu baru bisa tolong orang lain. "Kalau kita tidak bisa menjaga diri maka tidak mungkin tujuan dan niat kita menolong bisa tercapai," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (5/10). Airin menambahkan, anggota PMI sudah dilatih secara kompetensi dan kemampuan sebagai korps sukarela. Relawan yang dikirim akan bergabung dengan relawan yang sudah ada. Relawan yang dikirim juga bertugas melaporkan apa yang diperlukan, sehingga Pemkot Tangsel mengetahui apa yang dibutuhkan korban gempa Palu. "Relawan akan berada di sana selama lima hari," tambahnya. Ibu dua anak ini menjelaskan, dengan mengirim relawan, Airin berharap bisa mengetahui kebutuhan yang diperlukan. "Bisa saja kita bantu membuat dapur umum, apa di trauma healing atau bantu secara fisik dan lainnya," jelasnya. Masih menurutnya, Sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ia berencana akan datang ke Palu, karena kota tersebut bagian dari anggota Apeksi. Apalagi sesuai rencana, tahun depan Kota Palu akan menjadi tuan rumah Rakornas Apeksi. "Minggu depan saya akan ke sana sekaligus untuk membahas Kota Palu apakah tetap menjadi tuan rumah Apkesi atau tidak," tuturnya. Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah Kota Tangsel Suhara Manullang mengatakan, relawan yang dikirim akan melakukan asessment, jika membutuhkan dokter akan dikirim. "Mereka pergi dengan membawa 40 kantong mayat dan jika butuh masih kurang bisa ditambah lagi," ujarnya. Suhara menambahkan, relawan yang dikirim sudah dibukakan akses dan telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat. "Tim yang kita kirim ini akan buka jalan bentuan apa saja yang akan kita dikirim," tuturnya. Sebelumnya, relawan dari Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP) Kota Tangsel lebih dahulu bertolak ke Palu. Ada sepuluh anggota Satpol PP yang dikirim ke Sulawesi Tengah itu. Koordinator relawan Satpol PP Kota Tangsel, Badawi mengatakan, pihaknya sudah seminggu berada di sana. Menurutnya, menjangkau wilayah bencana bukan perkara mudah. Jalur penerbangan umum hanya bisa mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar. Mereka lantas melanjutkan perjalanan bersama relawan lainnya terbang menumpang pesawat Hercules menuju Palu. Badawi ceritakan, relawan menuju lokasi evakuasi di Perumnas Balaroa, wilayah perbatasan Palu dan Donggala. Kondisi daerah tersebut sangat memprihatinkan. Selain diempas gempa, konstruksi bangunan permukiman penduduk, kendaraan bermotor juga dilanda kebakaran hingga mayoritas rata serta tertimbun dengan tanah. “Di sini banyak warga yang hilang dan tidak bisa ditemukan. Tapi, sudah diikhlaskan oleh keluarganya,” ungkap Badawi. Selama berada di lokasi terdampak bencana ada banyak kegiatan kemanusiaan yang dilakukan relawan Satpol PP Kota Tangsel. Di antaranya, membantu di tenda-tenda pengungsian, mencari dan mengevakuasi warga korban gempa, mobil-mobil yang kondisinya terbalik atau tersangkut ke atas bangunan dan beragam aksi sosial lainnya. Para relawan ini juga memberikan semangat kepada rekan sejawat lainnya yang berencana berangkat mengikuti misi kegiatan kemanusiaan di lokasi gempa disertai tsunami Sulteng. “Yang penting ada kemauan, kesadaran, dan keinginan untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di Palu dan Donggala,” ujar Roni, personel Satpol PP Kota Tangsel lainnya. (bud/hms/esa)

Sumber: