UCT Setu Dididik Ilmu Penanganan Bencana

UCT Setu Dididik Ilmu Penanganan Bencana

Kecamatan Setu, Kota Tangsel menggelar Pembinaan Satgas Unit Cegah Tangkal (UCT) Terpadu pada Selasa, (/10) di Aula Kantor Kecamatan Setu, Tangsel. Puluhan peserta dari masing-masing kelurahan mengikuti pembinaan dari BPBD, Damkar, dan Satpol PP Tangsel. Menurut Kasi Trantib Kecamatan Setu Ade Kurniawan, Kecamatan Setu memiliki Satgas UCT sejak tahun 2017. Karena daerah Setu merupakan wilayah rawan bencana. "Untuk itu kali ini kami berikan pembinaan agar Satgas UCT pengetahuan tentang penanganan bencananya bisa bertambah," ungkap Ade. Sementara, perwakilan BPBD Tangsel Asep Sopandi mengatakan bahwa Tangsel cukup berpotensi mengalami gempa. Untuk itu warga patut tahu langkah-langkah apa saja dalam menghadapi gempa. "Jika ada gempa jangan panik, lindungi kepala, berlindung dibawah meja, jauhi kaca dan cari lapangan terbuka. Jika di gedung harus ada tanda-tanda jalur evakuasi, agar warga tahu harus lari kemana jika terjadi bencana," ungkapnya. Jangan menyimpan barang berat dan mudan jatuh diatas lemari, karena itu berpotensi jatuh dan membuat luka jika terjadi gempa. Di tempat yang sama Komandan Regu Damkar Tangsel, Davis Ferdian menjelaskan tentang langkah-langkah jika terjadi kebakaran. "Jika ada api mula, maka harus langsung dipadamkan. Jangan takut atau mendiamkannya, karena api mula biasanya baru kecil dan bisa diatasi langsung. Namun jangan lupa tetap telepon damkar," bebernya. Menurutnya, biasa yang terjadi di lapangan ketika petugas Damkar datang api sudah membesar rata sehingga sulit untuk dipadamkan dan malah api menjalar kemana mana. "Jika informasinya kurang cepat maka Damkar terlambat datang. Padahal jika di Tangsel paling telat kurang dari 10 menit sudah bisa sampai ke lokasi, sebab di Tangsel terdapat 6 pos Damkar yang menyebar di tiap Kecamatan," bebernya. (hms/esa)

Sumber: