NU All Out Menangkan Ma’ruf Amin

NU All Out Menangkan Ma’ruf Amin

TIGARAKSA – 17 April 2019 mendatang, rakyat Indonesia melaksanakan pesta demokrasi. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden maupun pemilihan anggota legislatif, digelar secara serentak. Khusus pilpres, ada dua pasangan calon (paslon). Yakni Joko Widodo – KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto Djojohadikusumo – Sandiaga Salahuddin Uno. Dukungan kepada masing-masing paslon terus mengalir. Warga Nahdlatul Ulama (NU) misalnya, dipastikan mendukung paslon Jokowi-Ma'ruf. Keduanya dinilai telah teruji dan menorehkan sejumlah keberhasilan. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tangerang KH Encep Subandi mengatakan, NU secara kelembagaan memang tidak ada dalam politik. Tetapi secara personal, seluruh warga NU punya sikap yang jelas dan tidak ragu-ragu mendukung Jokowi-Ma'ruf. Sebab Ma'ruf sendiri merupakan ulama sekaligus kader NU. Melihat latar belakang itu, kata Encep, maka tidak salah ketika warga NU bekerja maksimal atau sekuat tenaga dalam memenangkan paslon nomor urut 01 tersebut. Organisasi kemasyarakatan pemuda yang berafiliasi dengan NU pun turut digerakkan, seperti Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Encep menegaskan, apa yang dilakukan bukan semata-mata untuk NU namun demi bangsa. “Ini bukan atas nama PCNU tetapi atas nama warga NU, sudah jelas bulat mengusung Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin. Ini otomatis, tanpa ada perintah dari struktur, sudah berjalan sendiri-sendiri untuk all out. Harus all out,” kata dia, Rabu (3/10). Encep menargetkan, 80 persen dari total suara pemilih di Kabupaten Tangerang untuk paslon Jokowi-Ma'ruf. Bagi dia, kepribadian Jokowi antara lain santun, cerdas, wawasan tinggi, bermasyarakat, dekat dengan ulama, jujur, dan selalu mengajak melakukan hal-hal yang baik. Sementara KH Ma'ruf selain seorang ulama dan kiai, juga berhasil membangun bank syariat. “Kami sudah memahami visi dan misi Pak Jokowi dan KH Ma'ruf, untuk itu kami selalu sampaikan kepada warga NU agar jangan terbawa arus pada informasi yang tidak benar. KH Ma'ruf itu bukan meminta (untuk jadi cawapres pendamping Jokowi) tetapi diminta, beliau sudah menunjukkan keberhasilan,” pungkas Encep. Untuk diketahui, paslon Jokowi-Ma'ruf memiliki visi terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Visi itu kemudian dijabarkan ke dalam misi yang terdiri dari sembilan poin. Terdiri dari peningkatan kualitas manusia Indonesia; struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing; pembangunan yang merata dan berkeadilan. Kemudian, mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan; kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa; penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga; pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya; dan sinergi pemerintahan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan. Mendukung penuh paslon Jokowi-Ma'ruf juga diterapkan bagi seluruh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bahkan pemecatan menanti kader yang tidak sejalan dengan perintah partai. Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Tangerang Akmaludin Nugraha mengatakan, kader yang balela bukan lagi dijatuhkan sanksi ringan ataupun sanksi administrasi. “Seluruh kader diinstruksikan bekerja keras sekuat tenaga untuk memenangkan paslon nomor urut 01. Bagi kader yang balela ataupun mendukung calon lain, tentunya bukan lagi sanksi ringan tetapi dipecat dari organisasi partai,” tegas Akmaludin. Pria yang juga Ketua Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang ini menyebutkan, perolehan suara bagi paslon Jokowi-Ma'ruf di Kabupaten Tangerang minimal 63 persen dari keseluruhan jumlah pemilih. Target tersebut berdasarkan data pemenangan Pilpres 2014 lalu, serta dukungan dari partai koalisi semakin solid. Akmaludin mengatakan, para calon anggota legislatif yang ikut bertarung di Pemilu 2019 juga diwajibkan mensosialisasikan visi dan misi Jokowi-Ma'ruf. Sehingga caleg tidak hanya fokus untuk mempromosikan diri sendiri. Semua keberhasilan Jokowi selama memimpin harus dijelaskan kepada masyarakat. Beberapa contoh program Jokowi bersama Jusuf Kalla sejak 2014 yang sudah terbukti antara lain dana desa, program keluarga harapan (PKH), kartu indonesia sehat (KIS), dan kartu indonesia pintar (KIP). “Nanti dibahas juga dalam rapat kerja cabang tanggal 6 Oktober 2018, di sana lebih jelas bagaimana instruksi dan strategi PDIP dalam Pemilu 2019,” pungkas Akmaludin. (srh/mas)

Sumber: