Prabowo-Sandi Dilaporkan Atas Ujaran Kebencian, Ratna Sarumpaet Berbohong

Prabowo-Sandi Dilaporkan Atas Ujaran Kebencian, Ratna Sarumpaet Berbohong

JAKARTA--Aktivis Ratna Sarumpaet akhirnya meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan. Sebab karena ulahnya semua pihak menjadi heboh?. Ratna mengaku wajahnya lebam itu bukan karena penganiaayan atau pemukulan. Melainkan sedot lemak di pipi kiri miliknya di Rumah Sakit khusus Bina Estetika, Jakarta. "Jadi tidak ada penganiayaan. Itu hanya cerita khayal yang diberikan entah oleh setan mana ke saya dan berkembang seperti itu," ujar Ratna dalam konferensi pers di kediamannya Jalan Kampung Melayu Kecil, Jakarta, Rabu (3/10). Ratna menambahkan, dirinya tidak kuat menahan haru pada saat capres dan juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggelar konferensi pers untuk membelanya terkait adanya penganiaayan. Padahal luka lebam yang ia dapatkan ?karena sedot lemak. "Saya tidak sanggup melihat sahabat-sahabat saya yang membela saya dalam pertemuan," katanya. Bahkan Ratna sampai melakukan salat untuk menghentikan kebohongan yang ia buat. Akhirnya ia memutuskan bahwa ?kebohongan ya ia buat tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. "Tapi pagi saya mengatakan kepada diri saya setop. Saya panggil anak-anak saya. Saya maaf kepada orang-orang yang membantu saya," ungkapnya. Oleh sebab itu Ratna memohon kebohongan yang ia lakukan bisa dimaafkan. Karena kebohongan yang ia lakukan hanyalah spontan untuk menutupi sedot lemak dari anak-anaknya. "Mudah-mudahan dengan itu semua pihak yang terdampak oleh perbuatan saya ini mau menerima saya hanya manusia biasa. Perempuan yang dikagumi banyak orang juga bisa tergelincir," pungkasnya. Gara-gara kebohongannya itu, calon presiden Prabowo Subianto, Amien Rais, Djoko Susanto dibuat percaya dengan cerita soal penganiayaan dirinya. Bahkan, Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tidak percaya bahwa dirinya telah dibohongi oleh Ratna. Karena saat itu penuturan Ratna Sarumpaet telah meyakinkan Prabowo, Amien Rais dan Fadli Zon. "Bu Ratna dengan sangat menyakinkan bercerita kepada Pak Prabowo, juga Pak Amien dan Bang Fadli. Rentu kebiasaan beliau-beliau adalah berprasangka baik, sehingga percaya dan ingin membela Bu Ratna," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Rabu (3/10). Dahnil yang pada awalnya mengabarkan soal penganiayaan Ratna, mengaku bahwa kabar soal pengeroyokan itu diucapkan oleh Ratna Sarumpaet. Oleh karena itu, Dahnil membantah jika dirinya tidak menyebarkan berita bohong alias hoax. Akibat kebohongan Ratna ini, sejumlah politikus dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Komunitas Pengacara Indonesia Pro Jokowi (Kopi Pojok). Mereka diduga melakukan ujaran kebencian mengenai kasus Ratna Sarumpaet. Farhat Abbas yang tergabung dalam komunitas tersebut mengatakan ada 17 orang yang dia laporkan. Salah satunya calon presiden Prabowo Subianto. "Kami melaporkan tujuh belas tokoh nasional serius dan calon presiden," kata dia di Bareskrim Jakarta, Rabu (3/10). Mereka diantaranya, Prabowo Subianto, Ratna Sarumpaet, Fadli Zon, Rachel Maryam, Rizal Ramli dan Nanik Deang. Kemudian Ferdinand Hutahaean, Arief Puyono, Natalius Pigai, Fahira Idris, Habiburokhman dan Hanum Rais. Dia juga melaporkan Said Didu, Eggy Sudjana, Captain Firdaus, Dahniel Azar Simanjuntak dan Sandiaga Uno. Farhat mengatakan, berita bohong mengenai penganiayaan Ratna yang disebar sangat merugikan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dia menilai ada konspirasi dan permufakatan jahat untuk menjatuhkan Jokowi melalui pemberitaan ini. Dia menyinggung harusnya Prabowo teliti. Namun Prabowo malah membuat konferensi pers bersama Amien Rais untuk menggiring opini kasus Ratna adalah kasus pelanggaran HAM. Sementara Fadli mengatakan semua pasti ada kaitan dengan politik. Begitu pula dengan Sandiaga Uno. Harusnya dia juga teliti dan mengecek kembali keterangan yang Ratna sampaikan. "Sandiaga bilang sudah melihat foto Pak Prabowo. Nah, Calon Wakil Presiden harus berpikir baik kan," imbuhnya. Atas dasar itu, Farhat meminta agar pihak Kepolisian segera memproses laporannya. Terlebih, sudah ada pengakuan dari Ratna bahwa dia telah berbohong dan mengarang cerita pemukulan. Dalam laporannya, Farhat membawa sejumlah bukti. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menyampaikan, pihaknya menerima sejumlah laporan yang meminta agar kepolisian menyelidiki kebenaran penganiayaan yang dialami aktivis sosial Ratna Sarumpaet. "Ada tiga laporan polisi yang masuk di Polda Metro Jaya dan satu di Bareskrim. Di laporan itu mencantumkan polisi terkait pemberitaan bohong," ujar Nico. Sedangkan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menyerahkan masalah ini kepada pihak berwenang. "Kami serahkan dan kami percaya bahwa pihak berwenang bisa mengayomi dan melindungi semua pihak," kata Sandiaga dalam keterangannya di Bumi Aki Pakansari Cibinong Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/10). Kendati begitu, Sandi meminta semua pihak untuk mengambil pelajaran yang lebih dalam dari drama ini, yakni tidak dibenarkan adanya kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. "Tapi isu utama adalah (kekerasan) itu (tidak boleh) sama sekali dilakukan, apalagi terhadap perempuan, terhadap ibu kita," ungkap Sandi. (dna/ce1/JPC)

Sumber: