Tersangka Pengeroyok Bisa Bertambah

Tersangka Pengeroyok Bisa Bertambah

JAKARTA--Kepolisian telah merekonstruksi pengeroyokan yang dialami Haringga Sirla hingga tewas di area parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Rabu (26/9). Langkah itu guna mengetahui masing-masing peran dari delapan pelaku. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menambahkan, tak menutup kemungkinan akan adanya tersangka baru dalam kasus ini. "Dari peran masing-masing, tidak menutup kemungkinan akan ditemukan tersangka-tersangka baru yang belum ditangkap saat ini," ujarnya di Kompleks Mabes, Jakarta, Kamis (27/9). Tim penyidik, lanjutnya, masih mendalami dan terus menganalisis dari olah TKP kedelapan tersangka. Nantinya, hasil olah TKP dan analisis rekaman video pengeroyokan akan diberikan kepada tim yang bertugas mencari pelaku lainnya di lapangan. "Tim lapangan akan mengejar pelaku-pelaku yang terlibat langsung maupun tak langsung yang mengakibatkan korban meninggal," tegas Dedi. Memang saat pengeroyokan, banyak suporter Persib atau Bobotoh yang berkerumun. Namun Dedi meyakini para pelaku lainnya akan segera tertangkap. Polisi juga mengakui tak berada di lokasi ketika Haringga Sirla, suporter Persija Jakarta, dikeroyok massa pendukung Persib Bandung alias Bobotoh, Minggu (23/9) lalu. Sebab, polisi terfokus pada puluhan ribu massa yang mencoba masuk ke dalam Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, sekitar pukul 10.00 WIB, polisi sudah siap mengantisipasi jumlah massa dengan pengamanan empat ring. Namun ternyata suporter Persib yang datang membeludak. Dari kapasitas 34 ribu bangku penonton, ada 38 ribu yang memiliki tiket masuk. Di sisi lain, ada sekitar 60 ribu Bobotoh di luar stadion yang memaksa masuk. "Dari jam sepuluh sampai jam satu menjelang pertandingan, beberapa tribune pintu masuk stadion sudah sangat penuh. Massa melempar petugas sehingga pengamanan di ring empat bergeser ke ring tiga. Ring dua akan memperkuat di ring tiga pintu masuk," beber Dedi. Untuk itu, polisi berkonsentrasi dengan Bobotoh yang hendak menjebol masuk pintu stadion. Jika tidak dicegah, hal yang lebih fatal akan terjadi. "Empat ribu (personel gabungan) fokus di pintu masuk, kalau itu jebol masuk stadion, yang terjadi tragedi akan besar lagi, bisa runtuh stadion. Itu yang diantisipasi dan aparat memblokir jangan sampai massa membeludak masuk ke stadion," sebut Dedi. Ketika tengah mengantisipasi massa, aparat di lapangan tiba-tiba mendapat informasi adanya pengeroyokan di halaman parkir GBLA. Sekitar 10 menit, beberapa petugas pun langsung menuju lokasi. "Tapi kondisi korban sudah luka parah," kata Dedi. Sebelumnya, suporter Persija Jakarta Haringga Sirla dikeroyok sekitar pukul 13.00 WIB di area parkiran gerbang biru, Gelora Bandung Lautan Api (GLBA). Semula, Haringga lari dikejar kerumunan suporter Persib. Kerumunan orang tersebut berteriak bahwa orang yang dikejar adalah pendukung Persija Jakarta. Korban yang dikejar sempat meminta tolong kepada tukang bakso namun kerumunan mengeroyok korban dengan menggunakan balok kayu, piring, botol, dan benda-benda lainnya hingga korban meninggal dunia. Saat ini, delapan orang pelaku pengeroyokan telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 170 KUHP karena melakukan penganiayaan secara bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Para pelaku terancam penjara paling lama dua belas tahun.(dna/ce1/JPC)

Sumber: