Warga Keluhkan Truk Pengangkut Tanah

Warga Keluhkan Truk Pengangkut Tanah

MAUK – Warga Desa Sasak, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang mengeluhkan aktivitas dari PT Masa Kreasi (MK). Perusahaan yang bergerak di bidang perumahan tersebut, saat ini sedang melakukan pengurukan tanah. Akibat dari pengurukan tersebut, banyak tanah yang tercecer di jalan raya, serta debu tanah tersebut begitu mengganggu pernapasan. Kepala Desa Sasak Akhmad Bustomi, mengatakan, dia menerima keluhan masyarakat soal aktivitas proyek perumahan milik PT MK di Kampung Kebon Cabe RT 11/03, Desa Sasak, Kecamatan Mauk. Bahkan, pihak SDN Sasak I yang berdampingan dengan lokasi proyek juga mengeluhkan kendaraan dump truk yang melintas di dekat sekolah dengan membawa tanah merah. “Saya mempertemukan Kepala SDN Sasak I dengan pengawas proyek perumahan PT MK, untuk bermusyawarah,” kata pria yang akrab disapa Tomi itu, Selasa (25/9). Ia menuturkan, pihak SDN Sasak I mengeluhkan suara dump truk yang mengganggu kenyamanan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) siswa serta guru. Selain itu, getaran yang dihasilkan dari dump truk yang melintas membuat khawatir guru dan siswa yang belajar. Ditambah, akibat getaran tersebut ada bagian bangunan sekolahan yang retak. Pada saat musyawarah tersebut, ia menyampaikan, ada beberapa perihal yang disepakati bersama, yaitu waktu operasional pengurukan tanah dimulai pukul 13.00 WIB sampai 22.00 WIB. Berikutnya, PT MK akan melakukan perbaikan retakan bangunan SDN Sasak I, namun ini dilakukan setelah hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. “Retakan baru dan lama akan diperbaiki. Lalu, sebelumnya, aktivitas dumpt truk sudah dimulai sejak pagi. Jadi, dump truk yang melintas dianggap mengganggu karena bising dan berdebu. Sekarang, waktu operasional setelah siswa pulang sekolah” ujarnya. Dia bersyukur, musyawarah berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan bersama sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Jadi, kegiatan belajar dan mengajar bisa berjalan dengan nyaman. Selanjutnya, pengurukan tanah perumahan kembali berjalan sesuai aturan yang disepakati. Sementara itu, salah seorang siswa SDN Sasak 1, mengaku merasa sesak nafas karena debu merah hasil pengurukan perumahan masuk ke lingkungan sekolah. Kata bocah tersebut, setiap hari ia harus menghirup udara dengan terkontaminasi debu merah. Ia meminta debu tersebut harus segera ditanggulangi. Jika tidak bukan tidak mungkin penyakit pernapasan seluruh siswa terganggu. “Kalau mobil truk mengangkut tanah datang, debunya tebal banget,” tegasnya. (mg-2/mas)

Sumber: