Pikap ‘Kardus’ Terbakar, BSD Macet

Pikap ‘Kardus’ Terbakar, BSD Macet

SERPONG-Sebuah pikap berwarna hitam dengan nomor polisi B 9126 NUD terbakar, Selasa (18/9). Kejadian ini menimpa mobil tersebut saat melintas di Jalan Taman Tekno Raya, Setu, persis di depan Taman Kota 2 BSD Tangsel. Mobil yang diketahui membawa limbah kardus bekas ini terbakar pada pukul 18.30 dan langsung menghanguskan barang bawaan dan seluruh badan tersebut. "Awal kami mendapat kabar mobil terbakar pukul 18.30, lima menit kemudian kami langsung tiba di lokasi dan memadamkan api," ucap Sahroni, Danton Grup C Damkar Tangsel seperti diberitakan Tangerangnews.com di lokasi mobil terbakar. Dua unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan kemudian dalam waktu 10 menit berhasil memadamkan mobil yang sempat membuat panik pengendara lain yang melintas tersebut. Hingga saat ini belum diketahui penyebab terbakarnya. "Untuk pemilik (sopirnya) hingga saat ini belum diketahui," bebernya. Akibat terbakarnya kendaraan tersebut arus lalu lintas dari arah Taman Tekno menuju Ciater atau pun sebaliknya sempat mengalami kemacetan. Banyak pengendara yang melintas melambatkan kendaraannya untuk menyaksikan proses pemadaman yang dilakukan petugas. Insiden pada angkutan barang juga terjadi pada pagi harinya. Diduga kaerna kelebihan muatan (overload) truk dengan nomor polisi B 9358 BDG ambruk. Ban belakang bagian kiri mobil ini tersangkut back vender. Wal hasil, ban tak macet dan menyebabkan mobil mandek di Jalan Raya Serpong, Selasa (18/9). Kejadian ini sekitar pukul 16.30 WIB. Diketahui, truk yang mengangkut kertas bekas tersebut dikemudikan Hasan (20) warga Serang, Banten. Hasan mengatakan, truk menuju pergudang Alam Sutera, Serpong Utara menuju Cengkareng, Jakarta Barat tempat gudang milik PT Jaya Abadi. "Saat putar balik di bundaran Alam Sutera saya mengemudikan truk terlalu kencang, sehingga membuat muatan miring," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (18/9). Hasan menambahkan, setelah 100 meter dari putaran balik, muatan kertas bekas semakin miring ke kiri. Sehingga ia menepikan truk yang memiliki 10 ban tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Menurutnya, tinggi bak truk tersebut sekitar 50 cm dan membaya kertas bekas dengan tinggi 3 meter. Ia menduga muatan miring akibat terlalu keras saat putar balik dan kurang kuat saat mengikatnya. "Berat muatanya hanya 10 ton dan biasanya saya bawa 20 ton dan tidak pernah miring," tambahnya. Sementara itu, warga yang tak jauh dari lokasi, Supri mengatakan, sebelum muatan truk tersebut miring ia melihat kendaraan itu melintas dengan kecepatan tinggi. "Saya rasa pas putar balik kendaraannya masih dengan kecepatan tinggi, jadi membuat muatannya miring," ujarnya. Pantauan Tangerang Ekspres di lokasi, truk warga orange tersebut meskipun berada di pinggir jalan tetap sempat membuat macet lalu lintas. Pasalnya, kejadian itu terjadi saat jam pulang kantor dan berada di jalur padat lalu lintas. (tn/bud/esa)

Sumber: