Peringatan Harhubnas di Curug, Kabupaten Tangerang
CURUG-Keselamatan transportasi, baik darat, laut dan udara harga mati dan tidak bisa ditawar. Komitmen ini dipegang teguh Kementerian Perhubungan. Untuk mewujudkannya, lembaga pengembangan sumber daya manusia di bawah naungan Kementerian Perhubungan, terus meningkatkan kinerja untuk mencetak SDM yang andal. Dalam periangatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tahun ini, lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenhub menggelar apel bersama di di Lapangan Upacara Perwira Angkasa Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang, Senin (17/9). Bertindak sebagai inspektur upacara Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDM Hubud) Sri Lestari Rahayu. Hadir seluruh pegawai, seperti STPI Curug, PPSDM Hubud, Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU) Budiarto, Balai Besar Kalibrasi Penerbangan, serta Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug. Pada sambutan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dibacakan Sri Lestari disebutkan, peringatan Harhubnas kali ini memiliki makna yang mendalam untuk melakukan instrospeksi atau mawas diri terhadap berbagai pelaksanaan tugas di sektor perhubungan. Peringatan Harhubnas memiliki dua sisi yang tak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. "Pertama, terbentuknya jiwa korsa dan kebersamaan untuk seluruh anggota besar sektor perhubungan," papar Sri Lestari Rahayu dalam sambutannya. Kedua, terciptanya apresiasi positif stakeholder dan juga masyarakat terhadap organisasi dan insan perhubungan yang saat ini terus menerus berubah untuk menjadi lebih baik, dalam upaya peningkatan keselamatan dan pelayanan jasa transportasi. Sri Lestari mengatakan, peringatan Harhubnas kali ini harus dimaknai sebagai momentum yang tepat untuk merenungkan kembali kinerja perhubungan dan berbagai peristiwa yang terjadi di sektor perhubungan, serta menyatukan persepsi dan tekad untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Oleh karena itu, saya menyambut baik tema Harhubnas 2018 ini, yaitu Guyub Rukun Bangun Bangsa. Ini untuk mempresentasikan bagaimana seluruh elemen sektor perhubungan, baik ASN (aparatur sipil negara) maupun swasta dan juga masyarakat, bersama-sama guyub rukun bersinergi membangun konektivitas,” ujar dia. Konektivitas tersebut, lanjut dia, guna mewujudkan transportasi yang andal dan berkeselamatan bagi seluruh masyarakat pengguna transportasi di Indonesia. Pembangunan pemerintahan tidak akan berhasil tanpa disertai jiwa kebersamaan dan gotong royong. “Gotong royong merupakan akar dan kebudayaan kita sebagai perwujudan harmoni kebersamaan yang telah menjadi perekat sosial tanpa membedakan suku bangsa dan agama,” lanjut Sri Lestari. Hal lain yang perlu menjadi refleksi dalam peringatan Harhubnas ini adalah pentingnya konsistensi pada keselamatan dan pelayanan yang ramah. Dia menegaskan, meskipun efisiensi dilakukan di berbagai tahap kegiatan, tetapi dalam mengelola efisiensi tersebut tidak boleh mengurangi kuantitas dan kualitas dari keselamatan dalam pelayanan perhubungan. Sebab keselamatan merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar. Sri Lestari mengatakan, sektor perhubungan memiliki peran yang amat strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peranan transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. “Karena peranan yang sangat strategis, maka segenap sumber daya manusia perhubungan dituntut untuk memperkuat kembali komitmen dan dedikasi untuk bekerja keras yang nyata di sektor transportasi. Hal ini merupakan bagian dan upaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ucap dia. Dalam rangka memberikan pelayanan publik yang baik dan berkualitas, pada tahun ini diselenggarakan pengembangan SDM perhubungan melalui beberapa program. Kegiatan ini merupakan salah satu aksi reformasi birokrasi area penataan sistem, SDM, dan aparatur. Tujuannya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi. Pada peringatan Harhubnas tahun ini juga telah dilakukan penilaian pelayanan prima sektor transportasi, yang diadakan setiap dua tahun. Penilaian tersebut meliputi pelayanan publik, baik unit pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta di lingkungan Kementerian Perhubungan. Upaya ini merupakan langkah strategis untuk mendorong perbaikan penyelenggaraan pelayanan masyarakat. Kemenhub memberikan simulasi perbaikan pelayanan dalam bentuk pemberian penghargaan kepada unit penyelenggara pelayanan yang berhasil memperoleh predikat unit pelayanan prima. “Pada hakekatnya, pemberian penghargaan ini merupakan upaya pemerintah untuk merangsang semangat kreativitas dan memotivasi unit-unit pelayanan masyarakat di sektor transportasi, agar melakukan upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa,” kata Sri Lestari. (srh/mas)
Sumber: