Jembatan Kali Kakalan Ancam Keselamatan Warga
SINDANG JAYA – Kondisi jembatan Kali Kakalen di Kampung Badak RT 04/01, Desa Badak Anom, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, memprihatinkan. Pasalnya, jembatan penghubung ke Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya ini sudah rapuh dan tidak memiliki pagar pembatas di salah satu sisinya, sehingga dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan warga yang meintas. H.Muti, warga Kampung Badak mengatakan, jembatan sudah tidak memiliki pagar pembatas disalah satu sisi. Ditambah, bangunan jembatan sudah keropos dibeberapa bagian. Dia mengaku khawatir dengan keselamatan masyarakat yang menggunakan jembatan tersebut. Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan, ia menyebutkan, sudah tiga orang terperosok ke Kali Kakalen sejak 2016 lalu. Pertama, tuturnya, seorang petani terperosok ke dalam Kali Kakalen setelah hilang keseimbangan saat menggotong karung berisi gabah. Tahun berikutnya, sekelompok anak sekolah bercanda-canda saat melintas di jembatan. Alhasil, salah satu anak sekolah terperosok ke dalam Kali Kakalen. Beruntung, anak itu bisa berenang kemudian menepi ke pinggir kali. Terakhir, seorang warga yang sudah berumur, terperosok ke dalam kali karena terpeleset saat hujan. “Beruntung, korban tidak berhasil diselamatkan warga, cuma dipijat ke tukang urut saja, karena ada bagian tulang yang terkirak,” tutur H.Muti, Kamis (13/9). Ia menjelaskan, jembatan dengan panjang 30 meter dan lebar 1 meter dibangun pada 1994 lalu. Sejak dibangun, sambungnya, jembatan tidak pernah mendapatkan perawatan sampai saat ini. Padahal, keberadaan jembatan sangat berguna bagi warga Desa Badak Anom, Kecamatan Sindang Jaya dan Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya. Kedepan, ia meminta instansi terkait untuk memperbaiki jembatan menjadi lebih baik. Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Badak Anom Saepudin mengatakan, pihaknya sudah mengajukan pembangunan jembatan Kali Kakalen di Kampung Badak RT 04/01, Desa Badak Anom, Kecamatan Sindang Jaya, melalui musyawarah rencana pembangunan 2017 lalu. Sayangnya, pembangunan jembatan belum bisa terealisasi tahun ini. “Tahun lalu, kami sudah mengajukan pembangunan kembali jembatan ini, tetapi belum terealisasi. Kedepan, kami akan terus berusaha mengajukan pembangunan ulang agar jembatan menjadi lebih lebar, kokoh dan aman digunakan,” ujarnya. (mg-2)
Sumber: