HMI Tangerang Serukan Selamatkan Rupiah

HMI Tangerang Serukan Selamatkan Rupiah

TANGERANG – Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tangerang berunjuk rasa  di Tugu Adipura, Kamis (6/9). Mereka menyerukan penyelamatan nilai tukar rupiah dari dolar yang makin perkasa hingga mendekati Rp 15 ribu. Dalam orasinya mahasiswa menyerukan tiga hal. Pertama mendesak pemerintah mengambil langkah strategis dalam mengembalikan nilai tukar rupiah. Kedua pemerintah harus memberikan jaminan tidak ada kenaikan harga pokok dan tidak mencabut subsidi BBM serta tingkatkan Produk Domestik Bruto (PDB). Ketiga merdekakan Indonesia dari ketergantungan asing. "Sudah jelas rasanya, jika nilai tukar rupiah menurun maka stabilitas ekonomi nasional akan terganggu. Dampak buruk yang utama adalah melemahnya devisa negara," kata Ketua Umum HMI Cabang Tangerang, Abdul Kadir. Ia menilai pemerintah lebih banyak mencari kambing hitam dari melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ketimbang menyelesaikan ancaman tersebut. Menurutnya, pembelaan pemerintah jauh dari substansi persoalan, akibatnya kepercayaan pasar kian merosot. "Pemerintah terus menerus menyalahkan kondisi eksternal hanya membuat masyarakat kian ragu pemerintah dapat mengatasi pelemahan rupiah," ujarnya. Abdul mengingatkan krisis ekonomi bisa saja terjadi dan akan lebih parah dari tahun 1998 jika pemerintah tak juga serius mengatasi pelemahan rupiah. Terlebih rakyat sudah tak tahan dengan harga-harga yang terus melambung tinggi. Selain mendesak pemerintah, HMI juga mengajak masyarakat dan mahasiswa untuk bersatu menyerukan selamatkan rupiah. "Gerakan ini untuk mengingatkan pemerintah agar serius menyelamatkan rupiah. Sekaligus gerakan masyarakat agar berpartisipasi menyelamatkan rupiah seperti membeli produk lokal dan memperbanyak transaksi dengan rupiah," tegasnya. Abdul mengatakan, jika nilai tukar rupiah terus melemah maka dikhawatirkan akan berdampak pada kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik. "Selain itu, harga bahan pokok juga dikhawatirkan juga akan naik. Kalau sudah begitu yang susah kan rakyat kecil," ungkapnya. Bila tuntutan mereka tidak terpenuhi, lanjutnya, mereka akan kembali melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih besar lagi.(mg-11)

Sumber: