Biaya Rehab Sekolah Rusak Rp 4,3 Miliar

Biaya Rehab Sekolah Rusak Rp 4,3 Miliar

TANGERANG – Gedung sekolah di Kota Tangerang banyak yang rusak. Ada yang rusak sedang tapi tak sedikit juga rusak berat. Sehingga perlu perbaikan. Dinas Perumahan dan Permukiman sudah menganggarkan biaya rehab sekolah rusak sebesar Rp 4,3 miliar tahun ini. Termasuk SDN Karawaci Baru 4 dan SDN Karawaci Baru 6 yang disidak Walikota Arief R Wismansyah. “Untuk rehab (sekolah-red) kita sudah menganggarkan Rp 4,3 miliar di tahun 2018. Rp 1 miliar diantaranya untuk perbaikan SDN Karawaci Baru 4 dan SDN Karawaci Baru 6,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, Dafyar Eliadi, Rabu (4/9). Namun Dafyar mengaku tidak mengetahui berapa jumlah sekolah yang harus diperbaiki. Sebab, harus dilakukan pengajuan dari Dinas Pendidikan sebelum dilimpahkan ke dinas yang dipimpinnya. Khusus SDN Karawaci Baru 4 dan SDN Karawaci Baru 6, kata Dafyar, dalam waktu dekat akan dilakukan perbaikan. Saat ini tengah memasuki tahap pelelangan. Bulan ini rencananya akan diketahui siapa pemenangnya, sehingga dapat segera melaksanakan perbaikan. “Rehabnya Insya Allah selesai. Itu bukan rehab total,” ucapnya. Dafyar mengatakan, proyek yang dilelang untuk perbaikan kedua sekolah tersebut nilainya berkisar Rp 1 miliar dengan estimasi waktu penyelesaian selama tiga bulan pengerjaan. “Saat ini sudah mulai pelelangan di ULP, sudah masuk ke tahap penawaran. Itu ranahnya ke ULP bukan saya. Mudah-mudahan tahun ini dapat selesai,” tambahnya. Terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang HM Sjaifuddin Z Hamadin mengaku, dua minggu sebelum walikota sidak ke sekolah tersebut dirinya sudah mendatangi terlebih dahulu. “Sudah tiga tahun lalu mereka melaporkan dan sudah tiga kali pengajuan perbaikan namun belum mendapatkan realisasi. Proposalnya juga ada sama saya, hanya saja belum mendapatkan respon dari Dinas Perkim,” ucapnya. Sjaifuddin mengatakan, berdasarkan laporan yang diperolehnya, selama tiga tahun mengalami kerusakan kedua sekolah tersebut belum pernah didatangi pejabat Dinas Pendidikan. “ Justru yang datang adalah staf dari Dinas Perkim untuk melakukan pengukuran,” tambahnhya. Sekretaris Dinas Pendidikan Hari Purwanto mengaku tidak hapal mengenai jumlah sekolah yang rusak. “Data detailnya ada dibidang SD dan SMP. Coba hubungi bidang atau kasie Saprasnya. Beberapa sudah diajukan ke Perkim untuk direhab atau dibangun lagi,” pungkasnya.  (mg-6)

Sumber: